Selasa, 10 Agustus 2010

Wacana Zona Judi Legal Mulai Bergulir di Samosir

Di sela-sela sepinya nuansa politik jelang Pemilukada Samosir, wacana terbentuknya zona permainan judi legal mulai bergulir. Pemikiran itu terbersit melihat keinginan masyarakat akan permainan judi sangat tinggi.

Kita lihat saja di Samosir. Tidak sedikit warga Samosir yang pergi ke Genting Malaysia sekedar bermain judi. Untuk lapisan masyarakat bawah, pemesan toto gelap terus berlangsung, kata Wakil Ketua DPRD Samosir Joni Sihotang kepada wartawan, Kamis (21/1).

Menurut dia, zona judi ini memang sangat berlawanan dengan program Polri saat ini yang menjadikan judi musuh utama. Namun tidak bisa dipungkiri, praktik judi sekarang sudah berlangsung sembunyi-sembunyi. Hal itu terbukti gencarnya berita di koran penangkapan pelaku judi oleh polisi.

Ini bukan pekerjaan gampang. Bicara agama jelas dilarang namun prakteknya, pelaku judi itu semua mengklaim dirinya beragama sesuai KTPnya. Bicara hukum juga dilarang. Tapi menurut saya masih ada celah karena dalam KUHP pasal 303 ada berbunyi melakukan praktek judi tanpa ijin. Nah, kalau kita cermati kita masig punya peluang mengurus ijin agar judi itu legal, papar Joni.

Selain itu, menurut Joni yang juga ketua KNPI Samosir, jika ijin pengelolaan judi legal bisa ditembus akan mendatangkan ‘multi player effect’ bagi dunia bisnis dan pariwisata. Secara bertahap jenis-jenis bisnis lain yang mendukung zona judi legal itu akan berjalan.

Pasti hotel dan restoran akan bangkit. Dunia hiburan akan mulai bergeliat. Hal-hal diatas sangat mendukung konsep Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata. Peluang penyerapan tenaga kerja juga akan bertambah sangat signifikan, tambah Joni.
Namun dia menyadari upaya menjadikan zona judi legal di Samosir bukan pekerjaan mudah. Kendala pertama akan datang dari agama, hukum, tokoh masyarakat, pemuda sampai kepada pers.

Kenapa uang rakyat Indonesia harus terbuang dengan hitungan triliun rupiah ke Genting Malaysia jika kita mampu mengelolanya di negeri sendiri. Saya yakin hukum di Malaysia juga melarang judi jika tanpa ijin. Dan zonasi judi ini kelak harus diatur agar tidak sembarangan orang bisa masuk. Hanya yang punya modal besar yang dapat bermain, ungkapnya.

Bupati Samosir Klarifikasi Berita SIB

Posted in Surat-Surat by Redaksi on Juni 18th, 2009

Redaksi SIB Yth:
Sehubungan dengan isi berita di Harian Sinar Indonesia Baru, Tanggal 17 Juni 2009 Halaman 1 Kolom 7-9 dengan judul : Warga Papua Kunjungi Samosir, Bupati Bernyanyi: “Dang Marlapatan Kajagung, Kapolda,…”, maka kami menyampaikan keberatan dan perlu klarifikasi sekaligus meluruskan pemberitaan tersebut, sebab tidak sesuai dengan fakta sebenarnya yang dapat menimbulkan persepsi masyarakat dan pihak terkait terhadap Pemerintah Kabupaten Samosir, dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Sebagai Pilar Keempat dari pelaku pembangunan, kami sangat menghargai peranan Pers sebagai kontrol sosial, mencerdaskan masyarakat yang mengemban tugas melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, tentunya harus berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar. Sementara itu pemberitaan melalui SIB tersebut tanpa konfirmasi sehingga terjadi pemberitaan yang tidak berimbang.
2. Terkait dengan hal tersebut, perlu kami klarifikasi bahwa kejadian tersebut, pada acara hiburan Ketua Rombongan Papua Barat memberikan kesempatan kepada Bupati Samosir untuk menyumbangkan beberapa lagu, sehingga Bupati Samosir mengundang para Pimpinan SKPD untuk mendampingi. Maka Bupati Samosir dan Pimpinan SKPD membawakan beberapa lagu. Setelah Bupati Samosir menyanyikan lagu, maka Trio Ambisi sebagai bahagian dari rombongan Papua Barat meminta Pimpinan/Rombongan beserta Bupati Samosir, Pimpinan SKPD dan Trio Ambisi bernyanyi bersama dengan judul lagu Parumaen Naburju (Menantu yang Baik) dan Uju Dingolunghon (Diakhir Hayatku).
3. Pada saat lagu Uju Dingolunghon (Diakhir Hayatku), Bupati Samosir menyanyi lagu dengan benar. Terkait dengan pemberitaan pada Harian SIB tersebut yang menyatakan Lagu itu diplintir ke Korps Kejaksaan dan Kepolisian. Kami jelaskan bahwa Bupati Samosir tidak mengetahui akan dimodifikasi (diganti syairnya), pada waktu itu pengeras suara didominasi suara Trio Ambisi, sehingga yang menyanyikan adalah Trio Ambisi.
4. Selanjutnya atas pemberitaan di bagian awal yaitu : “ada menjadi bahan perbincangan saat malam menyambut kedatangan tamu dari Papua Barat,” termasuk pada pemberitaan di bagian akhir yang menyatakan “plintiran itupun sekarang mulai menjadi trend di Kota Pangururan,” bahwa kondisi yang diberitakan Tidak Benar.
5. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, surat ini merupakan Hak Jawab dan Hak Koreksi resmi Pemerintah Kabupaten Samosir untuk meluruskan fakta yang sebenarnya terkait dengan pemberitaan Harian Sinar Indonesia Baru tersebut.
6. Selanjutnya dengan memedomani amanat Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers Bab. I Pasal 1 Ayat 11 dan 12 serta Kode Etik Jurnalistik Pasal 11, kami sampaikan Hak Jawab dan Hak Koreksi untuk dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru selama satu kali terbit, pada halaman dan kolom yang sama.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan pemuatannya diucapkan terimakasih.

Pangururan, 17 Juni 2009
An. Bupati Samosir
Sekretaris Daerah Kabupaten
U.b. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat

Tumpal, Malau, SE, M.Si
Pembina
NIP. 010 232 257

Tembusan:
1. Bupati/Wakil Bupati Samosir (sebagai laporan)
2. Sekretaris Daerah Kab. Samosir
3. Ketua Dewan Pers di Jakarta
4. Wartawan Harian Sinar Indonesia Baru di Samosir
5. Pertinggal

Selasa, 01 Juni 2010

KUMPULAN BERITA SAMOSIR: Pemkab Samosir Minta, Industri Perikanan di Danau Toba Harus Peduli Lingkungan dan Nelayan

KUMPULAN BERITA SAMOSIR: Pemkab Samosir Minta, Industri Perikanan di Danau Toba Harus Peduli Lingkungan dan Nelayan

Pemkab Samosir Minta, Industri Perikanan di Danau Toba Harus Peduli Lingkungan dan Nelayan


Samosir, (Analisa)

Pemerintah Kabupaten Samosir meminta kalangan industri perikanan yang ada di kawasan Danau Toba untuk menyeimbangkan antara pencarian profit bagi perusahaan dengan kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup nelayan tradisional setempat. Sebab, jika semua terlaksana, kelak semua pihaklah yang akan menikmatinya di masa depan.

Hal itu dikatakan Asisten I bidang Pemerintahan Pemkab Samosir Ombang Siboro dalam acara tabur benih 30.000 ekor ikan mujahir yang dilakukan PT Aquafarm Nusantara (PT AN) di Danau Toba, khususnya dari mulai kawasan Tuktuk hingga Ambarita, akhir pekan lalu.

PT AN sendiri melakukan tabur benih sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni. Kegiatan itu dikerjasamakan dengan Pemkab Samosir sebagai bagian dari program corporate social responcibility (CSR).

Hadir pada acara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Darwin Harianja, Kabid Perikanan Erkanus Simbolon yang mewakili Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan, serta sejumlah unsur Muspida setempat.

Selain itu hadir sejumlah lurah di sekitar kawasan itu, pemerhati lingkungan dari Monash University Australia, Cristine dan Helen, aktifis lingkungan lokal Ratnauli boru Gultom.

Dari PT AN hadir Management Manager Bambang Kuntoro Setio, Kabag Umum R. Buttu Sidabutar, Kabag Akunting R Sembiring, Humas Johnson Hutajulu, Royon Sinaga Benni Sinaga dan Johnson Sidabutar.

Kepedulian

Dikatakan Ombang, PT AN telah menunjukkan kepeduliannya yang tinggi dua hal tersebut. Ia yakin di masa depan, pemerintah, PT AN, serta masyarakat setempat merasakan manfaat dari kepedulian dan perhatian dari perusahaan asal Swiss tersebut.

Kepada masyarakat, khususnya nelayan tangkap, Ombang menyarankan agar memanfaatkan benih ikan mujahir yang sudah berulangkali ditabur Aquafarm Nusantara ke Danau Toba.

Tong Sampah

Selain penaburan benih ikan, PT AN juga menyerahkan sejumlah tong sampah secara simbolis kepada masyarakat.

Manajer PT AN Bambang Kuntoro Setio dalam kesempatan itu menyebutkan kegiatan CSR itu adalah kegiatan rutin perusahaan, yang dilakukan sekali dalam tiga bulan. Mereka biasanya menebarkan ikan mujahir dan nila ke danau terindah di dunia tersebut.

Pihaknya siap bekerja sama dengan pihak manapun setiap kali melakukan penaburan benih di seputaran Danau Toba. Selain peduli terhadap kelestarian lingkungan sekeliling Danau Toba, Bambang menyebutkan Aquafarm Nusantara juga peduli kepada masyarakat, seperti memberikan bantuan kepada dunia pendidikan, serta bantuan lainnya. (rel/sug)

Minggu, 30 Mei 2010

Membawa Program Menyentuh Masyarakat Kecil, Calon Bupati Samosir Ober Sagala/Tigor Simbolon Disambut Bagaikan Putra Yang Hilang

Rabu, Mei 26th, 2010
Samosir (SIB)
Dua hari kampanye calon Bupati dan wakil Bupati Samosir nomor 7, Ober Sihol Sagala SE,MM/Tigor Simbolon ST di Palipi dan Nainggolan selalu dipadati massa. Setelah didampingi sekira 2500-an massa di tanah lapang Mogang, Senin (24/5), kampanye pasangan yang murah senyum itu juga dipadati hamper 3000 massa di Nainggolan, Selasa (25/5

Kampanye Martua Sitanggang-Mangiring Tamba Dihadiri 2500 Tim Pemenangan

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Mei 25th, 2010
Samosir (SIB)
Kampanye pasangan calon Bupati dan calon wakil Bupati Samosir nomor 6, Drs Martua Sitanggang/Mangiring Tamba SH di tanah lapang Pangururan, Senin (24/5), dihadiri 2500 tim pemenangan. Mereka komit memenangkan Martua Sitanggang/Mangiring Tamba hanya satu putaran dalam Pemilukada 9 Juni nanti.
Dalam kampanye perdana itu, ketua PKPB Sumut Rasman Nasution mampu membakar semangat massa. Dia mengatakan dukungan kepada pasangan nomor 6 sudah melalui survey yang akurat.
Ada beberapa orang datang kepada kami. Tapi setelah kami pelajari latar-belakang, kami cek ke lapangan, hanya Martua Sitanggang/Mangiring Tamba yang dapat membawa perubahan lebih baik di Kabupaten Samosir ini.
Jangan terpengaruh dengan partai besar yang mendukung calon lain. Besar partai itu belum tentu besar di mata rakyat. Jangan terpengaruh istilah putra asli. Di Sibolga, Syafri Hutauruk bukan putra asli tapi menang hanya satu putaran. Di Tobasa, Tapsel dan Pakpak Bharat yang didukung incumbent malah kalah. Jadi semua calon ‘Pas do sude, alai Pas an Dope On’ seru Rasman yang disambut yel, yel “coblos nomor 6, satu putaran Yes!”.
Di hadapan tim nomor 6, dia dengan tegas mengatakan Pemilukada di Samosir kali ini ada calon Bupati “boneka”. Boneka itu sengaja dipasang calon tertentu hanya untuk mengganggu calon yang mau membawa perubahan dan pembangunan di Samosir.
Hati-hati! Boneka itu sengaja dipakai untuk mempengaruhi pilihan rakyat. Jika ingin perubahan yang nyata pilihan tidak ada yang lain selain pasangan nomor 6. Saya dan beberapa kawan-kawan sudah menjalani daerah pemekaran, dan Samosir merupakan daerah pemekaran yang pembangunannya paling lambat. Kita butuh perubahan yang lebih baik. Untuk itu jangan ragu coblos nomor 6, ajak Rasman yang saat itu hadir bersama beberapa pengurus PKPB Taput dan Samosir.
Sebelumnya pengurus Partai Republikan, PKDI, dan Partai Patriot Pancasila menyampaikan ajakan mencoblos nomor 6, Rasman mengajak semua anggota dan simpatisan keempat partai pendukung Martua/Mangiring bersatu mendukung dan memilih nomor 6 dalam Pemilukada 9 Juni mendatang.
Rani Boru Simbolon Ajak Mencoblos Nomor 6
Kampanye calon Bupati Samosir Martua Sitanggang/Mangiring Tamba dihibur beberapa artis ibu kota di antaranya Rani boru Simbolon. Sicantik putri Charles Simbolon itu tidak hanya nyaring membawa lagu. Ajakannya mengajak rakyat Samosir untuk mencoblos nomor urut 6 juga sangat nyaring terdengar.
Aku ini walau lahir di Jakarta sangat bangga menjadi orang Samosir. Namun aku heran, kenapa Samosir tidak bisa maju seperti Bali. Untuk itu, aku mengajak semuanya untuk memilih Bapa Uda saya Martua Sitanggang/Mangiring Tamba menjadi Bupati Samosir. Coblos nomor 6, ajak Rani disambut yel, yel “Martua/Mangiring Menang, Coblos Nomor 6, Satu Putaran Yes”.
Martua Sitanggang/Mangiring Tampil Sederhana
Di hadapan tim pendukungnya, Martua Sitanggang/Mangiring Tamba mengisahkan perjalanan karir mereka. Baik Martua dan Mangiring ternyata memiliki pengalaman bekerja di pemerintahan. Dengan berbagai pengalaman itu, mereka berdua sepakat menerapkannya di Kabupaten Samosir.
Saya dan Mangiring Tamba, akan menciptakan yang belum ada di Samosir menjadi ada. Inilah yang selama ini saya capai sehingga saya dipercaya menjadi pejabat di Propinsi Jambi dan Kota Jambi. Sangat disayangkan, hampir Rp 2.5 triliun anggaran masuk ke Samosir sejak menjadi Kabupaten tapi seperti yang dikatakan Parlin Manihuruk tadi, tidak ada jalan mulus. Istilah Parlin tadi selama ini ada yang menggigit aspal, makan semen dan makan batu. Pemakan benda-benda itu, niscaya akan kita singkirkan dalam membangun Kabupaten Samosir ke depan, kata Martua Sitanggang.
Ketua Punguan Pomparan Raja Sitempang JP Sitanggang yang hadir dalam kampanye itu mengatakan Martua Sitanggang direstui untuk maju menjadi calon Bupati Samosir. Jika ada marga Sitanggang lain yang maju, dia tidak mendapat restu dari Punguan Pomparan Raja Sitempang. “Itu keinginan pribadinya, tidak ada restu dari organisasi,” ujar JP Sitanggang.
Di Samosir, PNS Takut Beda Pilihan Karena Takut Dipindahkan
Parlin Manihuruk, aktivis yang sudah mendampingi kaum petani dan nelayan selama 25 tahun di Sumatera Utara mengingatkan sekarang bukan jaman orde baru. Hal itu ditegaskan khususnya kepada kalangan PNS yang terkesan takut beda pilihan dengan atasan.
Saya sudah jalani Samosir ini, bahkan Sumatera Utara. Kita bukan hidup di jaman orde baru lagi yang saat itu, pilihan PNS harus sama dengan atasan. Sayangnya hal itu masih terjadi di Samosir. Pengalaman Pemilu lalu, ada salah seorang marga Sinaga di Desa Huta Ginjang dipindahkan hanya karena dia beda pilihan dengan atasannya. Bukan jamannya dan tolak pemimpin yang masih bertindak otoriter dan menakut-nakuti, ajak Parlin. (T12/q)

Martua Sitanggang-Mangiring Tamba Berjanji Menciptakan Yang Belum Ada Menjadi Ada di Samosir

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Mei 27th, 2010

Samosir (SIB)
Kampanye pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Samosir nomor 6, Drs Martua Sitanggang/Mangiring Tamba SH di Kecamatan Nainggolan, Rabu (26/5), disambut meriah tim suksesnya. Berkekuatan lebih 2500 orang, tidak satupun yang hadir beranjak dari tempatnya sejak orasi kampanye dimulai.
Sepanjang perjalanan dari Posko Martua Sitanggang/Mangiring Tamba di Pangururan, massa sambung-menyambung mengikuti iringan sampai ke Nainggolan. Lagu mars “Martua Sitanggang/Mangiring Tamba” yang dilantunkan sepanjang jalan mampu menarik perhatian masyarakat.
Pasangan Nomor 6 Paling Berpeluang Menang
Kampanye calon Bupati Samosir nomor 6, Martua Sitanggang/Mangiring Tamba, Rabu (26/5), di Nainggolan kali ini menghadirkan juru kampanye dari Propinsi Sumatera Utara, Haposan Siallagan. Dalam orasinya, Haposan mengajak masyarakat memilih pasangan nomor 6 karena menurut survey, merupakan pasangan paling berpeluang memenangkan Pemilukada Samosir 9 Juni nanti.
Republikan mendukung pasangan ini bukan tanpa alasan. Dari data survey, pasangan nomor 6 merupakan calon Bupati Samosir periode 2010-2015 yang paling berpeluang untuk menang. Dengan konsepnya yang akan menciptakan yang belum ada menjadi ada di Samosir, kita patut mendukung dan mencoblos nomor 6 untuk perubahan yang lebih baik di Kabupaten Samosir, ajak Haposan Siallagan putra Ambarita Samosir yang juga ketua Organda Sumut itu.
Jorlin Pakpahan : Martua Sudah Terbukti Dan Teruji Membangun Jambi
Massa pendukung calon Bupati Samosir nomor 6, tersentak. Betapa tidak, salah seorang tokoh yang sangat dikenal di dunia pendidikan nasional, Jorlin Pakpahan hadir dalam kampanye itu. Putra asli Samosir itu, mengajak masyarakat memilih calon Bupati Samosir nomor 6, karena sudah terbukti dan teruji.
Saya sangat kenal dengan Martua Sitanggang. Walau dia berkiprah di Jambi, tapi jaringannya ke pemerintahan pusat sangat bagus. Dia sudah terbukti dan teruji membangun Jambi. Salah satu tugasnya membangun rumah sakit internasional di Jambi berbiaya Rp 146 miliar berhasil tanpa ada dugaan praktek KKN dalam proses pembangunan itu, kata Jorlin.
Terkait pendidikan di Samosir, Jorlin Pakpahan mengaku menangis melihatnya. Dia belum menemukan bukti apapun yang dapat membanggakan dunia pendidikan di Samosir. Bahkan menurut dia, konsep pembangunan Kabupaten Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata selama ini masih sebatas kata-kata. Belum ada bukti, mayoritas penduduk Samosir mampu hidup dari dunia pariwisata. Jika masyarakat masih mau perubahan, sudah sepantasnya pemimpinnya dirubah dan pilihan jatuh kepada nomor 6.
Orang Batak selalu mencari tiga hal. Pertama “Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon”. Ketiga hal itu sudah dimiliki Martua dan Mangiring. Mereka mau mencalonkan diri bukan karena itu lagi. Mereka datang karena cinta kasih mereka ke Samosir agar daerah ini, generasi ini dapat bersaing dengan daerah lain. Jangan ragu untuk menentukan pilihan kepada mereka, ajak Jorlin Pakpahan.
Marga Sitanggang Sudah Teruji Mampu Membangun Samosir
Hal yang selama ini jarang disadari penduduk Samosir, ternyata marga Sitanggang sudah teruji dan mampu membangun Samosir. Hal itu diungkap Parlin Manihuruk dalam kampanye pasangan Martua Sitanggang/Mangiring Tamba di Nainggolan, Rabu (26/5).
Siap berani menyangkal itu. Mari kita uraikan bersama. Penduduk Samosir dapat menyeberangkan mobilnya karena ferry marga Sitanggang. Penduduk Samosir dapat membeli bensin dan solar dengan harga nasional juga karena galon marga Sitanggang. Penduduk Samosir dapat dengan mudah menuju Medan , juga karena armada marga Sitanggang. Dahulu, penyeberangan melalui kapal Simanindo-Tigaras juga karena kapal marga Sitanggang. Itu bukti, sejak dahulu marga Sitanggang peduli dengan pembangunan di Samosir.
Sekarang ini ada Martua Sitanggang yang dibantu Mangiring Tamba untuk membangun Samosir secara menyeluruh melalui system pemerintahan. Mari kita dukung mereka, karena mereka bagian dari generasi yang paling peduli itu. Coblos nomor 6, ajak Parlin disambut yel,yel “Coblos nomor 6”, “Martua/Mangiring Menang”.
Puluhan Miliar Silpa Selama Lima Tahun Bukti Pemerintahan Samosir Selama ini Tidak Mampu
Dalam orasinya, Martua Sitanggang dan Mangiring Tamba tidak banyak berkata-kata. Mereka berdua dengan rendah hati memohon doa dan dukungan rakyat Samosir. Kedua sosok sederhana dan bersahaja itu lebih banyak mengandalkan kepercayaan kepada rakyat Samosir yang menginginkan perubahan yang lebih baik.
Jika mengandalkan dana APBD saja untuk membangun Samosir sudah pasti tidak cukup. Apalagi selama ini, biaya rutin lebih besar dari biaya pembangunan. Yang lebih membuat kita tersentak, ternyata setiap tahun ada puluhan miliar sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa). Itu bukti ketidakmampuan pemerintah Samosir selama ini dalam menggunakan anggaran untuk membangun. Jika pemerintahan selama ini berpihak pada rakyat, Silpa itu dapat digunakan untuk membuka dan membangun jalan desa. Tapi kita semua tahu hal itu tidak dilakukan, kata Martua Sitanggang.
Kampanye calon Bupati Samosir nomor 6 itu dihibur artis Ibu kota, Rani Simbolon. Dalam setiap lagunya, tidak lupa Rani boru Simbolon mengingatkan massa untuk menggunakan hak pilihnya mencoblos nomor 6 dalam Pemilukada Samosir nanti. (T12/f)

TEKS FOTO:

Melambaikan Tangan : Dari kir ke kanan, Ketua Punguan Pomparan Raja Sitempang JP Sitanggang, calon wakil Bupati Samosir Mangiring Tamba, calon Bupati Samosir Martua Sitanggang, masing-masing didampingi istri melambaikan tangan kepada massa pendukung saat Rani Simbolon (paling kanan) menghibur dalam kampanye di Nainggolan, Rabu (26/5). (Foto SIB/Mahadi Sitanggang)

Calon Bupati Samosir : Calon Bupati Samosir Martua Sitanggang (pakai kacamata), terlihat akrab dengan massa pendukungnya sewaktu kampanye, Rabu (26/5), di Kecamatan Nainggolan. (Foto SIB/Mahadi Sitanggang)

Nomor 6 : Calon Bupati Samosir nomor 6, Martua Sitanggang/Mangiring Tamba didampingi istri saat kampanye di Nainggolan, Rabu (26/5). Kampanye kali ini dihadiri tokoh pendidikan nasional, Jorlin Pakpahan (paling kanan). (Foto SIB/Mahadi Sitanggang)

Jurkam Propinsi : Kampanye calon Bupati Samosir nomor 6, Martua Sitanggang/Mangiring Tamba di Nainggolan, Rabu (26/5), menghadirkan jurukampanye Propinsi Haposan Siallagan (pegang mic). (Foto SIB/Mahadi Sitanggang/f

MAJU KE PILKADA SAMOSIR - Uskup Agung Medan “Berkati” Pasangan Tiar-Ias

User Rating: / 0
PoorBest Written by Redaksi Web
Saturday, 22 May 2010 10:49
Pasangan calon bupati-wakil bupati Samosir periode 2010-2015, Bachtiar Sitanggang-Jeremias Sinaga MM (Tiar-Ias) beberapa waktu yang lalu memohon doa restu Uskup Agung Medan Mgr DR AB Sinaga OFMCap.


Seperti dijelaskan Bachtiar kepada Global bahwa Uskup Agung Medan Mgr DR AB Sinaga OFMCap memuji niat baik pasangan Tiar-Ias untuk membangun Samosir lewat pencalonan diri sebagai bupati-wakil bupati Samosir.


Uskup mengatakan bahwa Keuskupan tidak boleh memihak (netral) ataupun mengkondisikan jemaat terhadap salah satu pasangan namun wajib mendoakan semua pasangan.


Selama ini Bachtiar telah berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat Samosir. Di bidang sosial, Bachtiar tidak pernah sungkan ataupun pandang bulu untuk membantu sesama.


"Bukan karena ada unsur kepentingan. Tapi saya paling tidak bisa melihat orang lain kesusahan. Apalagi jika melihat orang tua menangis akibat ketidakmampuan," ujar Bahtiar.


Selain itu menyediakan pompanisasi air dari Danau Toba ke bak air ataupun tangki di perbukitan Samosir serta menyediakan kran air bagi tiap rumah yang membutuhkan. Demikian juga dengan pemasangan instalasi listrik untuk pompa air ataupun kekediaman penduduk.


Bachtiar selalu berpartisipasi dalam pembangunan rumah ibadah. Seperti memberikan bantuan ke salah satu gereja yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan. Demikian juga ke masjid.


Dalam bidang pertanian, memberikan bantuan bibit berbagai jenis macam tumbuhan yang bermanfaat bagi masyarakat semisal durian, alpokat. Dan untuk menjaga kelestarian lingkungan Bachtiar memberikan bibit pohon mahoni ataupun ingul.


Dari segi tenaga kerja, telah membuka pabrik roti di Samosir yang menampung kira-kira 250 tenaga kerja dan perusahaan miliknya yang bergerak dalam bisang angkutan juga mampu menampung tenaga kerja.


Bachtiar juga menyediakan speedboat ataupun kenderaan roda dua untuk menjangkau daerah terisolir serta memberikan bantuan mesin fogging untuk mencegah DBD ataupun vaksin rabies.


Bachtiar Sitanggang merupakan pemerhati dan peduli akan pendidikan dan mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan dan pemberdayaan pendidikan dengan talenta dan minat para siswa asal Samosir ataupun di daerah lain seperti Tobasa.


Bachtiar telah mengajak kerja sama beberapa universitas untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa asal Samosir seperti Universitas Mpu Tantular, Universitas Bung Karno, STIE Medan dan Akper Sari Mutiara Medan.


Kepeduliannya terhadap Samosir ingin lebih dimaksimalkan dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Samosir sehingga anggaran pemerintah benar-benar menyentuh masyarakat.


Bachtiar menjelaskan lebih lanjut bahwa dirinya bersama dengan Jeremias Sinaga sebagai calon wakil bupati akan berusaha mensejahterakan masyarakat. Samosir yang memiliki Danau Toba dan alam yang sangat indah yang masuk dalan 7 keajaiban dunia akan dijadikan sebagai tempat tujuan wisata.



TETTY NAIBAHO | GLOBAL | SAMOSIR

Kamis, 20 Mei 2010

KRB Ultah: Indonesia Perlu 45 Kebon Raya

Selasa, 18 Mei 2010 - 19:16 WIB
| More
KRB Ultah: Indonesia Perlu 45 Kebon Raya

BOGOR (Pos Kota) – Untuk menjaga konservasi dan menyelamatkan keanekaragaman hayati, Indonesia membutuhkan sedikitnya 45 kebun raya. Saat ini, Indonesia hanya baru memiliki empat kebun raya dan 17 kebun raya yang sedang dibangun, sehingga masih kurang sebanyak 23 kebun raya lagi.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Lukman Hakim saat menyampaikan sambutan dalam perayaan ulang tahun Kebun Raya Bogor (KRB) ke 193 di areal KRB,Selasa (18/5) pagi.

Saat ini, kata Lukman, sudah ada 21 kebun raya yang tersebar di beberapa Provinsi di Indonesia. Dari ke-21 itu, empat diantaranya di bawah naungan LIPI, sedangkan sisanya dikelola oleh daerah masing-masing.

“Dengan jumlah kebun raya saat ini yang hanya baru dua puluhan, masih belum mencukupi untuk menampung keanekaragaman hayati di Indonesia,” katanya.

Ia mengakui, untuk mewujudkan atau membangun Kebun Raya sesuai dengan kebutuhan akan sangat menyedot dana yang sangat besar. LIPI sendiri katanya, tidak memiliki dana yang memadai untuk membangun semua kebun raya. Untuk itu, katanya, diharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah.

Saat ini katanya, sudah dilakukan kerjasama dengan tiga kabupaten di wilayah Indonesia untuk membangun kebun raya. Ke tiga wiilayah itu adalah Kabupaten Samosir, Lombok Timur dan Kuningan. Bentuk kerjasama dilakukan dengan penandatangan antara LIPI dengan tiga bupati dii wilayah tersebut.

Bupati Samosir, Sumatera Utara, Mangindar Simbolon, mengatakan rencana pembangunan kebun raya di Samosir akan segera dimulai.”Tergetnya selesai 10 tahun ke depan,” katanya.

Dia mengatakan, luas lahan yang akan dijadikan Kebun Raya di tempatnya mencapai 100 hektar dengan dana diperkirakan mencapai Rp 73 miliar. Dia mengatakan untuk pembangunan kebun raya itu bantuan penuh sangat diharapkan dari pihak pemerintah, mengingat tidak mungkin jika mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Samosir.

“APBD kita masih sangat kecil yakni hanya sebesar Rp. 351 miliar tiap tahun. Oleh karena itu, kami membutuhkan bantuan dari yang lainnya, terutama para pengusaha dan LIPI,” katanya.

Sementara itu Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda mengatakan, untuk keperluan pembangunan kebun raya, akan disiapkan lahan seluas 175 hektar. “Areal kebun raya itu terletak di sekitar Gunung Ciremai,” katanya.

Saat ini katanya, sudah ada 55 jenis tumbuhan yang akan mengisi menjadi koleksi kebun raya Kuningan.(yopi/dms)

Selasa, 18 Mei 2010

Mahasiswa Samosir SU Dukung Pasangan Mantap

E-mail
User Rating: / 1
PoorBest
Written by Redaksi Web
Tuesday, 18 May 2010 09:04

Perhimpunan Mahasiswa Samosir Sumatera Utara (Perisai SU) menyatakan dukungan terhadap pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Ir Mangindar Simbolon-Ir Mangadap Sinaga (Mantap).


Deklarasi tersebut dilaksanakan di Balai Seraphim Pangururan, Minggu (16/5). Perisai SU juga menyatakan akan menggunakan hak pilih, turut serta menggalang suara serta memilih nomor urut 2 (pasangan Mantap).
Dalam kesempatan tersebut Perisai SU menawarkan kontrak sosial kepada pasangan Mantap, di antaranya mengalokasikan dana APBD untuk pendidikan, memberikan beasiswa bagi putra-putri terbaik Samosir yang hendak kuliah, membangun akses sarana transportasi, menjamin pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta menjalankan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat.


Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Perisai SU Andreas Sihotang mengatakan sebagai mahasiswa Perisai SU harus ambil bagian dan berperan serta dalam Pilkada Samosir 2010 untuk mencari pemimpin yang memiliki komitmen untuk membangun Samosir.


Para mahasiswa menilai bahwa Ir Mangindar Simbolon merupakan sosok pemimpin yang baik dan melihat terjadi perubahan yang signifikan di Samosir selama kepemimpinan Mangindar (2005-2010) serta memperoleh berbagai penghargaan baik se-Sumatera Utara maupun secara Nasional.


Ketua tim Pemenangan pasangan Mantap Manusun Sitanggang mengatakan bahwa terbentuknya Perisai SU berawal saat dianya mengajak beberapa mahasiswa untuk melihat dan menganalisis pembangunan yang telah ada.


Calon Bupati dari Pasangan Mantap Ir Mangindar Simbolon mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberika para mahasiswa tersebut. Ir Mangadap Sinaga berpesan kepada mahasiswa untuk rajin belajar dan seandainya terpilih, Mangadap setiap hari menerima mahasiswa dengan terbuka untuk berdiskusi demi kemajuan Kabupaten Samosir.


Masing-masing koordinator mahasiswa mewakili beberapa perguruan tinggi Sumatera Utara yang memberikan dukungannya, di antaranya Ronal Pasaribu (Pertanian USU), Jayan Tamba (Unimed), Hermanto Simbolon (Hukum UHN), Bosko Sinaga (Dharma Agung), Donggut Simbolon (Unika), Rolin Simalango (Sisingamangaraja), Nover Sinaga (PTKI), Bintang Nadeak (AMIK MBP), Nora Simalango (Medicom), Juan Gultom (ISTTP), Revnaldi Sitinjak (UMA), Roberton Simbolon (Politeknik Unika), Benny Simbolon (UHN Siantar), Darwin Situmorang (ITM), Putra Situmeang (Politeknik USU), Virgo Nainggolan (STMIK Triguna Dharma), Ricki Malau (Institut Pastoral Indonesia)



TETTY NAIBAHO | GLOBAL | SAMOSIR

Minggu, 16 Mei 2010

Kapoldasu: Banjir bandang Samosir akibat ‘illegal logging’

Warta - Kriminal & Pengadilan
SASTROY BANGUN
Redaktur Kriminal & Hukum
WASPADA ONLINE

MEDAN - Kapolda Sumut, Irjen Oegroseno menegaskan, banjir bandang dan longsor yang melanda desa Rassang Bosi dan desa Sabulan, kecamatan Sitio-tio, kabupaten Samosir, Kamis (29/4) lalu, disebabkan karena aksi para perambahan hutan (illegal logging).

“Kuat dugaan kita, penyebab musibah banjir bandang dan longsor di Samosir itu karena hutan daerah itu sudah rusak akibat illegal logging. Karena itu, harus menjadi perhatian serius kita,” tegas Kapolda kepada Waspada Online, Jumat (14/5).

Dikatakan jenderal berbintang dua itu, pemberantasan praktik illegal logging yang sudah jelas sangat meresahkan dan menyusahkan masyarakat, tidak bisa ditawar lagi. Sampai saat ini, tim terpadu masih melakukan penyelidikan di Samosir untuk menjerat pelakunya.Untuk itu, Poldasu akan serius menangani kasus ini dan menindak pelakunya dengan tegas.

Penyebab musibah banjir bandang yang sering terjadi di Sumut, merupakan dampak dari kerusakan hutan. Akibatnya, saat musim penghujan, hutan di daerah sekitarnya tidak mampu menampung curah hujan hingga berpotensi banjir dan tanah lonsor.

“Ya kalau saya lihat itu alamiah. Kalau hutan di daerah tersebut tidak rusak, pasti tidak akan menyebabkan musibah banjir ataupun lonsor,” sebutnya.

Sebelumnya, Poldasu sudah menetapkan tersangka sekaligus menahan kadishut Tobasa, Alden Napitupulu dan kadishut Pakpak Bharat, Sudjarwo karena diduga kuat terlibat dalam praktik illegal logging di daerahnya.

Editor: ANGGRAINI LUBIS
(dat04/wol-mdn)

Banjir Bandang Landa Samosir, Sekeluarga Hilang Terseret Banjir

Posted in Berita Utama by Redaksi on April 30th, 2010

diterjang
Samosir (SIB)
Banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir, Kamis (29/4), sekira pukul 20.30 WIB. Di Desa Buntu Mauli Rassang Bosi tujuh rumah warga rusak parah diterjang banjir yang membawa bebatuan dan balok kayu. Lebih tragis, di Desa Sabulan, Lidya Tamba (48) beserta empat anaknya terseret banjir berikut rumah dan seisinya.
Marsaulina Situmorang (15) ditemukan penduduk sekitar sudah meregang nyawa di antara tumpukan bongkahan kayu sekira 300 M dari lokasi rumahnya. Sedangkan ibu korban, Lidya Tamba bersama tiga anaknya Samuel Ando (10), Pegang Hasudungan Situmorang (7), Marintan Situmorang (4) sampai saat ini dinyatakan hilang. Kuat dugaan keempat korban banjir bandang itu tertimbun di bawah bongkahan kayu dan batu yang dibawa banjir.
Satu korban terseret banjir, Halasan Tua Situmorang (13), berhasil selamat dari banjir bandang. Namun, korban dalam keadaan kritis dan segera dilarikan warga ke rumah sakit terdekat. Kakak korban, Juanda Situmorang (17) selamat dari amukan banjir karena tidak berada di rumah saat peristiwa naas itu.
Dari pantauan wartawan, di Buntu Mauli terlihat enam rumah rusak berat dan satu rusak ringan. Warga setempat masih terlihat cemas sembari berupaya menyelamatkan harta bendanya dibantu aparat dari TNI, Kepolisian dan instansi Pemkab Samosir.
Di Desa Sabulan, pencarian korban hilang terus dilakukan di tiga titik lokasi sepanjang sungai Sabulan. Tepat di jembatan, terlihat ketua DPRD Samosir Tongam Sitinjak, Sarochel Tamba, Kadis Kehutanan Rakhman Naibaho dibantu anggota TNI dan warga setempat terus membongkar bongkahan kayu dan batu besar dengan cara manual.
Camat Sitio-tio Mangihut Situmeang kepada wartawan mengatakan, pencarian korban hilang masih terus dilakukan. Namun diakui, pencarian korban sulit karena masih dilakukan sangat sederhana. Ditanya terkait banjir bandang dengan adanya pembalakan liar di hulu sungai, dia belum dapat memastikan.
Saya belum dapat pastikan karena belum melakukan monitoring. Namun saya tidak menyangkal kemungkinan ada atau tidak penebangan liar di sekitar hulu sungai. Sekarang ini masih fokus pada pencarian korban. Bantuan dari tim SAR Propinsi sudah dalam perjalanan kemari, jawab Mangihut.
Suara Banjir Seperti Suara Guruh
Warga sekitar rumah korban terseret banjir bandang di Desa Sabulan Kecamatan Sitiotio mengaku, saat banjir bandang datang diawali suara kuat seperti suara guruh. Suasana mencekam menyelimuti mereka di tengah derasnya hujan malam itu. Kondisi semakin diperburuk dengan padamnya aliran listrik.
Saya juga merasakan rumah kami goyang dan suara begitu kuat datang dari hulu sungai. Saya tidak tahu harus kemana karena saat itu hujan deras dan lampu mati. Saya hanya bisa berdoa dan tidak berani bergerak kemanapun, ujar salah satu Ibu boru Situmorang kepada wartawan.
Pemkab Samosir Beri Bantuan, PT TPL Bantu Rp 40 Juta
Pasca banjir bandang di Kecamatan Sitio-tio, bantuan mulai terlihat mengalir ke Desa Sabulan dan Buntu Mauli. Bantuan berupa sembako dari Pemkab Samosir terlihat diangkut kapal ke dua desa.
Setelah mendapat laporan banjir, beberapa pejabat malam itu juga langsung turun melihat kondisi sebenarnya. Saya baru tiba di lokasi setelah pukul 10.30 WIB, ujar Kabag Humas Pemkab Samosir Gomgom Naibaho. Sekira pukul 12.00, rombongan pejabat teras Pemkab Samosir mulai terlihat di Desa Sabulan. Di antaranya Sekdakab Tigor Simbolon dan jajarannya didampingi Istri Bupati Samosir Ny Artha Simbolon Br Sitinjak. Bantuan kemanusiaan juga secara spontan mengalir dari PT TPL. Perusahaan pulp itu memberikan bantuan beras, minyak goreng, gula, mie instan dan juga selimut satu bal.
“Kami langsung diperintahkan pimpinan untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan ini. Totalnya sekira Rp 40 juta. Jika kemungkinan di lokasi masih diperlukan bentuk bantuan lain yang mungkin dapat kami berikan akan kami usahakan,” ujar Sangkan Tampubolon didampingi tim kehumasan TPL seperti Padmin Malau dan Batman Ritonga.
Ditanya kaitan banjir bandang dengan operasional PT TPL di hulu sungai, mereka tidak langsung membela diri. Mereka mengakui di hulu sungai itu memang ada lahan konsesi perusahaan namun sudah tidak ada kegiatan operasi sejak 2008.
Jika ditarik garis lurus, jaraknya sekira 15 Km ke lokasi konsensi perusahaan. Bahkan RKT perusahaan terakhir di sana sejak 2008 lalu. Jadi sejak itu tidak ada lagi penebangan oleh perusahaan, jelas Sangkan.
Ditanya apakah lokasi hutan yang berada di atas Desa Sabulan masih wilayah Pemkab Samosir, sesuai peta mereka wilayah itu bagian dari Kabupaten Humbang Hasundutan yang berbatasan dengan Kecamatan Sitio-tio.
Hal tidak berbeda dikatakan anggota DPRDSU Oloan Simbolon. Dia mengakui, daerah tepat di atas Desa Sabulan dan Buntu Mauli secara hukum sampai saat ini masih belum pasti masuk wilayah Samosir atau Humbahas.
Jadi jika ditanya apakah ada penggundulan hutan di sana dan siapa yang bertanggung jawab, kita harus cari kemana? Kalau kita bilang Humbahas atau Samosir mana dasar hukumnya. Persoalan tapal batas yang belum tuntas kedua daerah itu seharusnya segera diselesaikan. Kepada warga Samosir saya berharap berfokuslah memberikan bantuan semampunya kepada korban. Jangan mau dipolitisir oleh oknum-oknum tertentu terlebih menjelang Pemilukada Samosir. Kita sedang berduka, duka yang dalam, terang Oloan Simbolon.
DPRDSU Desak Gubsu Salurkan Bantuan dan Obat
Kalangan DPRD Sumut mendesak Gubsu H Syamsul Arifin SE segera menyalurkan bantuan, berupa bahan makanan maupun obat-obatan terhadap korban banjir bandang di Desa Buntu Mauli dan Desa Sabulan Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir yang mengakibatkan 1 orang warga tewas, 4 orang hanyut ke Danau Toba serta menghancurkan 7 rumah penduduk.
Desakan itu dilontarkan anggota Komisi A DPRD Sumut yang juga anggota dewan Dapil (daerah pemilihan) VIII Wilayah Tapanuli Oloan Simbolon, ST didampingi Asisten I Pemerintahan Pemkab Samosir Drs Ombang Siboro MSi kepada wartawan, Jumat (30/4) di DPRD Sumut menanggapi bencana alam banjir bandang di Kabupaten Samosir.
“Gubsu harus sesegera mungkin menyalurkan bantuan terhadap masyarakat korban banjir bandang di Samosir, baik berupa makanan, obat-obatan, tim SAR guna mencari korban yang hanyut ke Danau Toba, maupun tim medis, demi membantu masyarakat yang sedang ditimpa musibah,” ujar Oloan Simbolon sembari mengungkapkan kesedihan dan keprihatinannya.
Dalam kesempatan itu, Oloan yang juga Ketua DPD PPD (Partai Persatuan Daerah) Sumut ini juga terus bergerak cepat melakukan penggalangan bantuan bagi masyarakat Samosir, dengan mengetuk hati seluruh anggota DPRD Sumut sekaligus berkordinasi dengan pimpinan dewan maupun fraksi agar setiap anggota dewan dipotong honornya pada bulan Mei Rp500.000/orang.
“Memang sudah menjadi kebiasaan bagi anggota DPRD Sumut, setiap ada bencana alam yang menimpa masyarakat, diberikan bantuan ala kadarnya yang dipotong dari honor anggota dewan itu sendiri. Hal ini juga telah dilakukan ketika terjadi bencana alam di Madina maupun Kabupaten Dairi,” tegas anggota F-PPRN ini.
Diakui Oloan, terjadinya bencana alam banjir bandang di Samosir, tidak terlepas dari adanya aksi perambahan kawasan hutan di atas bukit di kedua desa (Desa Buntu Mauli dan Desa Sabulan) yang dilakukan oleh oknum masyarakat, sehingga ketika hujan turun, struktur tanah menjadi labil dan tidak tahan lagi menahan genangan air.
“Yang menjadi persoalan sekarang, lokasi kawasan bencana alam ini tidak jelas apakah masuk wilayah Kabupaten Samosir maupun Kabupaten Humbang Hasundutan, sebab tapal batas kedua wilayah ini hingga kini belum jelas. Karena itu, kita minta Pempropsu segera turun tangan menuntaskan soal tata ruang kedua kabupaten dimaksud,” jelasnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Samosir ini juga mengimbau kepada masyarakat Samosir agar jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memanfaatkan situasi dengan menghembuskan berbagai macam isu negatif untuk mencari keuntungan pribadi maupun golongan di saat masyarakat sedang berduka atau biasa disebut memancing di air keruh.
“Masyarakat jangan percaya, isu-isu yang menyatakan bahwa terjadinya bencana alam di Samosir diakibatkan oleh pengusaha HPH (hak pengusahaan hutan) di kawasan hutan Register 41 Blok Sitonggi-tonggi. Itu tidak benar, tidak ada kaitannya hutan Register 41 Blok Sitonggi-tonggi dengan bencana di Desa Buntu Mauli dan Sabulan, karena lokasinya sangat berjauhan dan bukan satu bukit,” tegas Oloan.
Dishut Teliti Lokasi Banjir
Sementara itu Kadis Kehutanan Pempropsu Sumut Ir JB Siringoringo setibanya dari Jakarta yang dihubungi SIB melalui telepon terkait banjir tersebut mengatakan, begitu mendengar kabar banjir bandang tersebut pihaknya langsung meneliti lokasi terjadinya banjir dan daerah sungai di

Kakan KB Samosir Terima Penghargaan IBLA 2010

E-mail
User Rating: / 0
PoorBest
Written by Redaksi Web
Thursday, 13 May 2010 07:11

Kepala Kantor (Kakan) Keluarga Berencana (KB) Pemkab Samosir, Drs Emron Turnip menerima penghargaan "International Best Leadership Award 2010", dari IHRDP Jakarta, di The Ballroom Lumire Hotel, Jakarta, pada Jumat (7/5) lalu.


"Sesungguhnya saya terkejut menerima undangan dari IHRDP Jakarta. Saya tidak tahu kapan dinilai karena tidak pernah bertemu langsung dengan mereka di Samosir" ungkap Emron Turnip, di ruang kerjanya, Rabu (12/5).


Setelah pihaknya mengkonfirmasi, IHRDP menjelaskan bahwa mereka menilai berdasarkan wawancara kepada masyarakat, LSM, pers dan sumber lainnya. Emron merupakan satu dari 20 penerima penghargaan itu.


Drs Emron Turnip menjelaskan bahwa maksud dan tujuan pemberian penghargaan tersebut seperti yang diungkapkan Gene Vinsent S selaku Executive Chairman IHRDP adalah sebagai suatu ajang informasi dan komunikasi serta menampilkan peran serta aktif masyarakat yang telah nyata memberikan sumbangan bentuk gagasan inovatif dan karya prestasi dalam mengisi pembangunan bangsa Indonesia.


Lebih lanjut Emron Turnip menjelaskan, bahwa ada 8 kriteria penilaian yang diterapkan oleh IHRDP. Di antaranya memiliki etos kerja yang tinggi, mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM, mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia serta memperkuat jati diri dan kepribadiannya.


"Mungkin pihak IHRDP menemukan kriteria tersebut dalam keseharian saya. Saya mengucapkan terima kasih kepada IHRDP. Saya berharap prestasi tersebut dapat lebih ditingkatkan pada masa-masa yangakan datang," harap Turnip yang pada April 2010 yang lalu juga telah menerima penghargaan Silver Award 2010 dari IHRDP.

TETTY NAIBAHO | GLOBAL | SAMOSIR

Poldasu Selidiki Penyebab Banjir Bandang Samosir

E-mail
User Rating: / 0
PoorBest
Written by Redaksi Web
Thursday, 06 May 2010 08:49

Polda Sumut akan menelusuri dan mengungkap penyebab terjadinya banjir bandang yang menewaskan dua warga Desa Rassang Bosi dan Desa Sabulan, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir pada Kamis (29/4) lalu.
Poldasu akan menurunkan Tim terdiri dari Dinas Kehutanan (Dishut) Sumut dan LSM Walhi. Kerjasama itu dilakukan untuk memastikan apakah praktik illegal logging sebagai penyebabnya.


Karenanya, tim terpadu akan meneliti material banjir, seperti kayu gelondongan yang hanyut apakah merupakan hasil penebangan baru atau lama. "Tim terpadu akan bekerjasama untuk mengetahui apakah kayu gelondongan yang ikut hanyut itu merupakan potongan lama atau baru," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Drs Baharudin Djafar kepada di Medan, Selasa (4/5).


Dikatakannya, bekas potongan kayu akan membuktikan telah terjadinya illegal logging. Jika ditemukan potongan baru, maka ada indikasi telah terjadi praktik perambahan hutan di hulu sungai yang membanjiri kedua desa di Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir tersebut.


Sebaliknya, jika potongan lama, maka bisa saja kayu gelondongan itu milik masyarakat. Selain itu, tapal batas wilayah hutan lindung (negara) atau jalur hijau juga menjadi acuan bagi kepolisian untuk menentukan telah terjadinya tindak pidana perambahan hutan. Karena itu, keterlibatan Dishut dalam menyelidiki penyebab banjir itu sangat dibutuhkan.


"Untuk membuktikan banjir bandang itu disebabkan illegal logging membutuhkan waktu, karena tim terpadu harus bekerja meneliti bekas potongan kayu dan batas wilayah hutan yang dilindungi," ujarnya.


Sejauh ini, kata Baharudin, personil Polda Sumut dan Polres Samosir masih terus membantu pemerintah daerah (pemda) setempat melakukan pencarian beberapa orang korban yang belum ditemukan.



DEDI | GLOBAL | MEDAN

Bupati: Tidak Ada Pembalakan Liar di Samosir

Samosir, (Analisa)

Bupati Samosir Mangindar Simbolon, Kamis, siang, menjelaskan perihal bencana banjir di daerahnya. Bencana tepatnya di Desa Buntu Mauli dan Sabulan, Kecamatan Sitiotio, Kamis malam pekan lalu.

Penjelasan Bupati itu saat bersama-sama sejumlah anggota DPRD Sumut asal daerah pemilihan-8 datang menyemangati para korban dan juga penduduk setempat.

Bupati mengatakan, bencana yang menewaskan dua orang plus tiga lainnya masih hilang, serta beberapa rumah rusak dan hanyut itu mestinya tidak perlu menimbulkan korban jiwa sedemikian besar kalau saja dari awal pembangunan permukiman di tepi sungai dihindari untuk mencegah penyempitan daerah aliran sungai (DAS).

Pasca bencana ini, kata Bupati, masyarakat setempat sudah sepakat tidak merusak hutan di hulu sungai. Meskipun, sebenarnya di daerah ini tidak ada pembalakan hutan seperti diinformasikan beberapa elemen masyarakat.

"Pada kesempatan ini kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang tidak benar," kata Bupati.

Bupati juga menjelaskan keberadaan alat berat industri pulp TobaPulp sejak hari Minggu lalu, yakni satu unit excavator, untuk membantu evakuasi para korban serta memperbaiki permukiman yang rusak.

"Saya meminta pihak TobaPulp membantu alat berat beroda besi karena Pemkab hanya memiliki alat berat dengan roda karet sehingga tidak mampu menjangkau lokasi bencana. Ternyata direspon dengan baik. Maka kita terimalah bantuan itu selagi diberikan secara ikhlas", katanya di hadapan masyarakat, disaksikan para anggota DPRD Sumut, di antaranya Oloan Simbolon, Palar Nainggolan, Sopar Siburian, Tahonan Silalahi, Willer Pasaribu dan Rooslinda Marpaung.

Para anggota parlemen provinsi itu kemudian menyampaikan pernyataan dukacita mendalam serta kata-kata penghiburan kepada para korban sambil menyerahkan sumbangan berupa beras tiga ton, air mineral 100 kotak, mi instan 100 kotak serta uang tunai Rp30 juta.

TobaPulp juga menyerahkan alat-alat masak seperti periuk, kuali, piring dan sendok senilai Rp7,6 juta sebagai tambahan atas bantuan sembako sehari setelah bencana, Jumat pekan lalu.

Acara diawali dengan upa-upa (tradisi Batak) kepada seluruh korban bencana oleh Bupati dan segenap anggota Dewan, diikuti Sekda Samosir Ir Saibun Sirait serta seluruh jajaran SKPD Samosir, Wakapolres Kompol P.Silaban dan Pabung Dandim M. Simanjuntak.

Sebelum makan bersama rohaniwan Gereja Pentakosta, Pdt Op. Jimmy Sinaga, menyampaikan jamita (Firman Tuhan), intinya manusia harus selalu ingat kebesaran Tuhan. Karena tiada daya dan upaya tanpa pertolonganNya. Camat Sitiotio, Mangihut Situmorang, kemudian menyampaikan kronologi bencana. (rel/am)

Hutan Penyangga Danau Toba Rusak Parah


Selasa, 11 Mei 2010 20:39 WIB | Warta Bumi | Masalah Lingkungan | Dibaca 1302 kali
Hutan Penyangga Danau Toba Rusak Parah
Danau Toba/ilustrasi. (istimewa)
Medan (ANTARA News) - Earth of Society Danau Toba (ESDT) menilai sebagian besar hutan penyangga di sekitar kawasan Danau Toba di Sumatra Utara rusak parah akibat banyaknya kegiatan pemanfaatan hutan.

"Kalau dihitung secara kasar, hampir 70 persen hutan di sekitar Danau Toba telah rusak," kata Ketua ESDT, Mangaliat Simarmata, di Medan, Selasa.

Mangaliat mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan hampir sebagian besar hutan penyangga Danau Toba itu menjadi rusak.

Di antaranya, kata dia, adanya kegiatan pertambangan, praktik pembalakan liar, dan pemanfaatan hutan oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang dulu dikenal dengan PT Inti Indorayon Utama.

Kerusakan hutan penyangga itu menyebabkan sebagian besar daerah yang berada di sekitar kawasan Danau Toba menjadi rawan terhadap bencana alam seperti banjir bandang dan longsor.

Ia mencontohkan musibah banjir bandang yang terjadi di Desa Sabulan dan Desa Rangsang Bosi, Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir pada 29 April 2010. Dalam banjir itu, terlihat cukup banyak bebatuan dan potongan kayu yang ikut hanyut karena tidak mampu menahan jumlah air yang banyak akibat menerima curah hujan cukup tinggi.

Pihaknya telah memperkirakan sejak lama jika musibah seperti itu akan terjadi karena daerah di sekitar Danau Toba sudah rawan disebabkan tidak didukung penyangga hutan yang memadai.

"Bencana di daerah sekitar kawasan Danau Toba hanya menunggu waktu," kata aktivis Perhimpunan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumut (Bakumsu) itu.

Contoh lain, kata Mangaliat, dapat dilihat dari keberadaan 11 anak sungai yang hulunya berasal Kabupaten Dairi yang digunakan sebagai penggerak turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Renun.

Dalam observasi awal proyek PLTA Lau Renun itu, keberadaan debit air di 11 anak sungai tersebut memadai untuk menggerak turbin pembangkit listrik sehingga proyek itu dicanangkan.

Namun, seiring dengan perjalanan waktu dan banyaknya kerusakan hutan, debit air di 11 anak sungai itu menurun sehingga tidak mencukupi untuk menggerak turbin pembangkit listrik.

"Akibatnya, proyek PLTA Lau Renun belum dapat dilaksanakan hingga saat ini," katanya.

Selaku putera Desa Lumban Susuhi Kecamatan Pangururan, Samosir, Mangaliat Simarmata mengaku heran dengan dibiarkannya pemanfaatan hutan, termasuk hutan lindung yang menjadi penyangga Danau Toba.

Ia mencontohkan kawasan hutan lindung yang berada sekitar 10 Km di atas di Kecamatan Sitio-tio yang sekitar 2.600 hektare dimanfaatkan menjadi hutan tanaman industri (HTI) PT TPL.

"Aneh, itu kan hutan lindung, tapi ada HPH-nya," kata Mangaliat.

Sebelumnya, musibah banjir bandang terjadi di Desa Rangsang Bosi dan Desa Sabulan, Sitio-tio, Samosir pada Kamis (29/4) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Akibat musibah itu, lima warga Samosir, Marsaulina boru Situmorang (15), Lidya boru Tamba (48), Marintan Rumada Situmorang (4), Pegang Hasudungan Situmorang (9) dan Samuel Aldo Situmorang (10) hanyut dibawa air.

Dalam pencarian yang dilakukan pihak kepolisian, Marsaulina boru Situmorang dan Lidya boru Tamba berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
(T.I023/H-KWR/P003)

DEBAT PASANGAN CALON BUPATI Samosir -

E-mail
User Rating: / 0
PoorBest
Written by Redaksi Web
Saturday, 15 May 2010 04:35

Untuk mendapatkan pemimpin yang berjiwa pelayan dan mengabdikan diri sepenuhnya untuk rakyat di Kabupaten Samosir bukan perkerjaan mudah, namun membutuhkan kerja keras bagi semua elemen masyarakat Samosir, tidak terkecuali bagi Formapas (Forum Mahasiswa Pemuda Asal Samosir) dan KNPI Samosir.


Kedua lembaga tersebut mengadakan Debat Calon Bupat-Calon Wakil Bupati Samsoir Periode 2010-2015 di Aula Paroki Panguguran, Jumat (14/5) dengan panelis DR Ir Parulian Simanjuntak MA (Bidang Ekonomi), Drs Samse Pandiangan MSc PhD (Bidang Pertanian) DR Sahat Siagian MPd (Bidang Pendidikan) dan Osriel Limbong, SPd sebagai moderator.


Namun debat (dialog publik) tersebut membuat masyarakat kecewa. Karena dari 7 pasangan calon hanya 2 yang hadir yakni pasangan Rimso Maruli Sinaga-Anser Naibaho (Naga Baho) dan Bachtiar Sitanggang (Tiar - Ias) tanpa didampingi calon wakilnya.


Ketua Panitia Saut Sagala SE mengutarakan kekecewaannya namun tetap berharap agar masyarakat bijak memilih siapa yang akan menjadi pemimpinnya dan berharap dengan debat yang dilakukan masyarkat akan mengetahui konsep apa yang terbaik dari pada kandidat untuk membangun Samosir.


Sementara itu dari undangan (masyarakat) Gimbet Situmorang mengungkapkan kekecewaannya karena ketidakhadiran 5 calon yang lain. Sedangkan memberi waktu untuk hadir dalam debat ini para calon sudah tidak bisa meluangkan waktu. Bagaimana masyarakat akan mempercayai para calon untuk memimpin untuk meluangkan waktu buat rakyat para calon tidak bisa.


"Kurang etis jika saya mengatakan bahwa hanya 2 calon yang hadir, mereka berdua saja yang dipilih oleh rakyat. Kedua pasangan ini saja yang berdamai," ujar Gimbet.


Sebelum acara debat dimulai, Moderator Osriel Limbong mengatakan bahwa pasangan Mangindar Simbolon-Mangadap Sinaga berhalangan hadir karena Mangindar mengikuti pertemuan para kepala daerah se-kawasan Danau Toba dengan Gubernur Sumatera Utara. Hal tersebut diperkuat dengan fax dari kegubernuran. Sementara 4 pasangan lain tidak hadir tanpa pemberitahuan sementara surat telah disampaikan.


Dalam sesi pertama setelah pemaparan visi misi kedua pasangan langsung diberi pertanyaan dan analisis oleh para panelis. Dilanjutkan dengan pertanyaan dari masyarakat ke calon bupati dan wakil bupati dan panelis tetap memberikan analisisnya.


Bahtiar Sitanggang menjelaskan visinya adalah agar terwujudnya masyarakat sejahtera, indah dan berbudaya. Bahtiar juga menjelaskan berbagai kegiatan yang telah dilakukannya untuk membantu masyarakat Samosir seperti pemasanagan pipa dan pompa air, hand tractor, pemberian bibit pohon serta pemberian beasiswa bagi pelajar asal Samosir dan telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi.


Bachtiar Sitanggang mengatakan bahwa jika dia terpilih dia akan membangun Samosir terutama dalam bidang pendidikan, pertanian dan pariwisata.


Sementara itu Pasangan Naga Baho dengan misi membangun sumber daya manusia, ekonomi kerakyatan, membangun infrastruktur yang berkualitas dan menjadi pemimpin yang jujur, bersih, dan takut akan Tuhan serta bebas dari korupsi.



TETTY NAIBAHO | GLOBAL | SAMOSIR

Jumat, 07 Mei 2010

Banjir Bandang di Pulau Samosir, 1 Tewas 4 Hilang

Cetak Email
Samosir, (Analisa)

Banjir bandang terjadi di Desa Buntu Mauli dan Desa Sabulan kecamatan Sitiotio Kabupaten Pulau Samosir, Kamis (29/4) pukul 20.30 WIB mengakibatkan 1 orang tewas dan 4 orang lainnya hilang dan 7 rumah rusak parah di Desa Buntu Mauli serta 1 rumah di Desa Sabulan hanyut ke Danau Toba terbawa arus banjir bersama 6 orang penghuninya.

Sebelumnya, 1 orang korban tewas Marsaulina br Situmorang, ditemukan sekitar 300 meter dari rumahnya. sementara 4 orang yang dinyatakan hilang hingga berita ini dikirimkan malan tadi ke redaksi masih dalam pencarian masyarakat setempat, Linmas, pihak Koramil dan kepolisian setempat.

Sementara, korban yang dinyatakan hilang menurut keterangan keterangan keluarga Jaloma Situmorang (46) masing masing Lidia boru Tamba (48), Samuel Situmorang (9), Halastua Situmorang (13), Tiopan Situmorang aloas Pegang (5).

Sementara Halastua Situmorang ditemukan dalam keadaan kritis sekira 400 meter dari lokasi rumah dan saat ini dibawa ke Rumah Sakit Umum Hadrianus Pangururan untuk mendapatkan perawatan perawatan intensif.

Menurut Magda Sitinjak (50) mengaku bingung, gugup saat menghadapi musibah malam itu karena suara air bercampur bebatuan itu cukup kuat dan dibarengi goyangan seperti gempa apalagi listrik langsung padam. Malam itu juga warga masyarakat sudah banyak yang mengungsi menyeberang dengan menaiki kapal akibat guyuran hujan yang cukup deras.

Rumah yang rusak akibat terjagan banjir bandang di Desa Buntu Mauli masing masing milik A Wendi Sinaga, A Paska Sinaga, N Saur boru Sinaga, A Ester Sinaga, A Dame Sinaga dan A Jonson Sinaga.

Bantuan

Guna meringankan beban korban melalui kehumasan PT TPL yang dihadiri Sangkan Tampubolon, Betmen Ritonga, Patmen Malau, Simon Sidabukke dan Pahotton Lumbangaol, memberikan bantuan berupa satu bal selimut, beras 30 sak, minyak goreng 85 kg dan gula 70 kg, Mie Instan 30 kardus.

Liputan wartawan dalam pencarian korban terlihat Sekda Tigor Simbolon, ketua DPRD Samosir Tongam Sitinjak dan anggota DPRD Jonni Sihotang, Tuaman Sagala dan lainya serta sejumlah pimpinan SKPD Pemkab Pulau Samosir. (tps)

Sabtu, 03 April 2010

Pemkab Samosir Perkenalkan Sejumlah Obyek Wisata Kepada Para Investor di PRSU

Posted in Pariwisata by Redaksi on Maret 28th, 2010

Medan (SIB)
Paviliun Pemkab Samosir, perkenalkan sejumlah obyek wisata kepada sejumlah pengunjung dan juga kepada sejumlah investor Timur Tengah yang berkunjung ke PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara) ke-39 di Jalan Gatot Subroto Medan. Pengunjung dan para investor tersebut sangat tertarik dengan sejumlah obyek wisata yang ada di kawasan pulau Samosir. Begitu juga asal mula tongkat tunggal panaluan.
Hal tersebut disampaikan Firmansyah Siregar petugas Paviliun Pamkab Samosir di PRSU, Kamis (25/3) kepada wartawan.
Adapun kawasan obyek wisata yang diperkenalkan katanya, antara lain, kawasan Simanindo, Tuktuk Tomok, Pusuk Buhit, Sitio-tio, Ronggur Nihuta, Onan Runggu Nainggolan, Palipi, Pangururan dan Harian. “Wisata Simanindo ada 7 lokasi yang bisa dikunjungi, yakni: Goa Pogu, museum Huta Bolon, Batu Marhosa (fenomena alam batu seperti bernafas), Gua Marlakkop, Aek Natonang, Pulo Tao, dan Batu Parsidangan. Di Tuktuk Tomok ada 3 lokasi yakni: gedung kesenian, makam raja Sidabutar, Bukit Beta. Wisata Pusuk Buhit ada 4 lokasi, yaitu Batu Hobon, Aek Sipitudai, Perkampungan Batak, dan Pusuk Buhit Mulajadi Nabolon. Kemudian kawasan Sitio-Tio ada 3 lokasi, yaitu: Mata air Datu Parngongo, Goa Datu Parngongo dan Pemandian Boru Saruding,” katanya.
Dia juga menjelaskan, lokasi wisata Ronggur Nihuta, yakni: Danau Sidihoni (sebuah danau di Pulau Samosir) Aek Liang. Lalu di Onan Runggu ada lokasi wisata Lagundi Sitamiang, Pantai Bebas Sukkean, Hariara Na Bolon. Kemudian Pantai Maria Raja (Nainggolan), serta wisata di Palipi ada Batu Rantai, Piso Somalim, dan air panas Simbolon. “Kawasan Harian ada Menara Pandang Tele, Air Terjun Sampuran Efrata, Mata Air Pohon Pokki. Di Pangururan ada wisata pemandian air panas, terusan tano ponggol, persanggahan, patung liberty, open stage, komunitas tenunan ulos Batak, Batu Sidam-dam dan pasir putih,” ucapnya.
Dia mengatakan, Paviliun Pemkab Samosir ini juga memperkenalkan sejumlah aksesoris rumah Batak mini, ulos, tongkat tunggul panaluan dan hasil bumi lainnnya. “Banyak orang bertanya arti tongkat panaluan ini. Menurut legenda Batak, tongkat Tunggul Panaluan dibuat setelah Ajibonda Hatautan dan Boru Tapinauasan, kembar lain jenis keturunan Guru Tatautaan dan Sindak Panaluan melakukan hubungan inses saat mereka beranjak dewasa. Takut untuk pulang ke rumah orangtua mereka, Ajibonda Hatautaan dan Boru Tapinausaan memilih tinggal di pohon di tengah hutan. Tapi celakanya mereka berdua malah lengket di pohon serta bersama-sama dengan dukun dan binatang yang dikerahkan oleh Guru Hatautan untuk membebaskan putra-putrinya agar dapat tetap bersama mereka. Guru Hatautaan akhirnya menyuruh pandai kayu untuk membuat tongkat panjang dari batang pohon tersebut. Tongkat itulah yang kemudian diberi nama Tongkat Tunggul Panaluan,” paparnya.
Selain Tongkat Panaluan, kata dia, situs-situs lain yang berhubungan dengan budaya Batak banyak juga ditemukan di Pulau Samosir. “Begitu juga sigale-gale dan lain-lainnya. Pemkab Samosir berharap, melalui PRSU ini banyak investor datang ke Samosir sehingga bisa memajukan perekonomian masyarakat Samosir,” harapnya. (M35/m)

KPUD Samosir Tetapkan 7 Calon Bupati

E-mail
User Rating: / 0
PoorBest
Written by Redaksi Web
Thursday, 01 April 2010 10:18

Setelah melalui beberapa tahap dan berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 68 Tahun 2009 ayat (1) dan Keputusan Rapat Pleno KPUD Samosir, Minggu (28/3), KPUD Samosir menetapkan tujuh pasangan lulus menjadi Calon Bupati/Wabup Samosir periode 2010-2015.


Ke-tujuh pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Samosir periode 2010-2015 adalah Ir Mangindar Simbolon/Ir Mangadap Sinaga, I. Alusdin Sinaga/Dr Togu Harlen Lumbanraja SE MSi, Rimso Maruli Sinaga SH/Anser Naibaho, Bachtiar Sitanggang/Ir Jeremias Sinaga MAP, Ober SE MM/Tigor Simbolon ST, Drs Martua Sitanggang MM/Mangiring Tamba SH serta Drs Jabungka Situmorang MSi/Ir Rotua Effendi Siboro MSi.


Rapat pleno penetapan KPU Kabupaten Samosir ditandatangani oleh personil KPUD Kabupaten Samosir masing masing Megianto Sinaga SS sebagai Ketua, Riswanty Panjaitan MTh, Suhadi Situmorang SH, Oloan Simbolon SH dan Fernando Sitanggang SH sebagai anggota.


Divisi Sosialisasi Suhadi Situmorang, SH mengatakan bahwa untuk pengundian nomor urut pasangan akan ditetapkan Selasa (6/4).


DPT 91.588


Sementara itu Ketua KUPD Samosir Megianto Sinaga SS mengatakan kepada Global bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2010 berjumlah 91.588 pemilih.


“Untuk jumlah DPT sudah tetap. Tidak akan ada lagi penambahan. Namun kami tetap meminta kepada PPK dan PPS tetap melakukan validasi data untuk mengantisipasi adanya pemilih ganda, pemilih belum cukup umur (yang tidak memnuhi syarat), yang meninggal ataupun pemilih siluman,” jelas Megianto Sinaga.


Lebih lanjut Megianto menjelaskan bahwa KPUD Samosir akan melakukan rapat koordinasi terkait validasi data dengan PPK/PPS se-Samosir di kantor KPUD Samosir, Kamis (1/4). Dalam rapat tersebut KPUD Samosir akan meminta kepada seluruh PPK/PPS untuk terus menerus melakukan validasi data sampai pada hari H.

Anggaran Rp4 Miliar, Ferry Sumut I Trayek Simanindo-Tigaras akan Uji Coba

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on April 3rd, 2010

Samosir (SIB)
Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengatakan anggaran untuk operasional kapal Ferry Sumut I trayek Simanindo-Tigaras sudah ditampung sebesar Rp4 miliar. Walau belum pengoperasiannya secara resmi belum dilakukan, tapi uji coba kapal ferry itu sudah mendapat sinyal dari pusat.
“Secara resmi Ferry Sumut I memang belum diluncurkan. Namun kita sudah mendapat sinyal kapal itu akan diuji coba. Terlebih anggaran untuk operasional tahun ini sudah ditampung Rp4 miliar oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,” kata Bupati dalam temu pers di Hotel Thysia Ambarita, Rabu (31/3).
Beberapa prestasi lain yang mendapat perhatian para kuli tinta terkait sektor pendidikan dan kesehatan. Para buruh media itu dengan gamblang menyampaikan persoalan yang benar-benar terjadi yang belum sesuai dengan penjelasan yang dibacakan Bupati.
Menjawab itu, Bupati Samosir melalui instansi terkait mengatakan semua informasi dari pers sangat diperlukan. Untuk hal-hal yang baru disampaikan saat itu dikatakan akan secepatnya diperbaiki.
Secara nasional Kabupaten Samosir berada pada urutan 13 dari seluruh Kabupaten/Kota dalam hal kemampuan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkonsentrasi pada index capain kinerja. Selain itu, Pemkab Samosir juga sudah menorehkan prestasi seperti penghargaan Widya Krama dan juga prestasi putra-putri Samosir di bidang Olimpiade Fisika yang menjadi juara I Sumatera Utara dan juara II wilayah Sumbagut, jelas Bupati.
Hadir dalam temu pers itu Sekdakab Samosir Tigor Simbolon, Assiten I Ombang Siboro, Asisten III Subandrio Parhusip beberapa eselon II, Kabag Humas Gomgom Naibaho, Kabag Umum Rudi Siahaan dan lainnya. (T12/m)

Sabtu, 27 Maret 2010

Lokasi Bersejarah Malau Raja di Samosir Berpotensi Jadi Objek Wisata Budaya

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Maret 28th, 2010
Medan (SIB)
Menjelang Pesta Syukuran Malau Raja Boru Bere Ibebere se-Indonesia, Jumat-Sabtu (2-3/4) di Simanindo, punguan Malau Raja dari berbagai daerah di Indonesia telah memastikan kehadirannya meramaikan pesta yang baru pertama kali digelar. Utusan Malau Raja tersebut datang dari Kalimantan, Jakarta/P Jawa dan kabupaten/kota se-Sumut.
“Dipastikan ribuan keturunan Malau Raja Boru Bere Ibebere akan menghadiri pesta syukuran di Simanindo. Kita melihat adanya semangat yang luar biasa dari generasi keturunan Malau Raja untuk mengikuti acara ini,” kata Penasehat Malau Raja se-Indonesia Drs ND Malau kepada wartawan usai memimpin rapat panitia di HDTI Medan, Kamis (25/3) didampingi Ketua Panitia Syukuran Ama ni Pedo Malau dan Ketua Generasi Muda Malau Raja Hotben Malau, Anthon Malau SH dan pengurus lainnya.
Keturunan Malau Raja tersebut khususnya dari kabupaten-kota se Sumut akan datang secara rombongan dengan bus dan mobil pribadi. Mereka juga membawa “buah tangan” dari daerahnya masing-masing untuk dibagikan di acara pesta.
Para perantau ini juga berdatangan dengan membawa anggota keluarga untuk sekaligus berwisata dan mengenal lebih dalam lagi budaya leluhurnya. Rangkaian acara pesta akan diawali kebaktian, manortor, makan bersama dan mengunjungi lokasi bersejarah dari leluhur Malau Raja.
“Pesta Syukuran Malau Raja ini juga untuk membangkitkan lagi potensi wisata budaya yang ada di Simanindo. Banyak lokasi bersejarah dari leluhur Malau Raja yang bisa kita kemas menjadi potensi pesona wisata budaya,” kata Drs ND Malau.
Ia berharap, setelah pesta ini nantinya akan muncul image di kalangan generasi Malau Raja kerinduan untuk mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah leluhur Malau Raja di Simanindo. Hal ini secara perlahan diharapkan menjadi ikon wisata budaya dan bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Samosir untuk menjadi potensi wisata yang bisa menambah PAD. (M13/i)

Senin, 22 Maret 2010

Pemantapan Kontingen Samosir Menuju Jamnas - 350 Pramuka Penggalang Ikut Jamda

User Rating: / 0
PoorBest
WRITTEN BY REDAKSI WEB
thursday, 18 march 2010 07:29
Sekitar 350 anggota Pramuka serta Pembina pendamping Kabupaten Samosir yang berasal dari berbagai SMP di 6 kecamatan mengikuti Jambore Cabang (Jamcab) 2010 yang berlangsung pada Sabtu (13/3) hingga Jumat (16/3) di SMAN 1 Palipi, Samosir.

Jamcab Samosir merupakan pertemuan besar Pramuka Penggalang yang tediri dari utusan Gugus Depan (Gudep) yang direkomendasikan oleh Kwartir Ranting yang diselenggarakan dalam bentuk perkemahan dengan melakukan berbagai aktivitas yang bersifat kreatif, produktif, edukatif, inovatif dan rekreatif di alam terbuka.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Jambore tersebut di antaranya Olimpiade Pelajaran mencakup Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika serta ilmu Pramuka, Lomba Tata Upacara, Pionering, Hasta Karya, Pentas Seni (khusus tortor Batak), Lintas Alam, Lomba Pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dan berbagai kegiatan lainnya.

Ditemui di sela-sela kegiatan atas nama Panitia, Bosco Antonius Marbun mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut guna menanamkan nilai-nilai luhur kepramukaan, berbangsa, bertanah air dan alam isinya. Dapat menyesuaikan diri dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi perkembangan masyarakat, meningkatnya fasilitas pendukung kegiatan gerakan Pramuka Kwartir Cabang Samosir serta membentuk kepribadian peserta didik sekaligus ajang persiapan dan pemantapan kontingen Samosir dalam jambore daerah tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 serta Jambore tingkat Nasional (Jamnas) 2011.

Lebih lanjut Bosco mengatakan bahwa dalam Jamcab tersebut peserta diberikan materi berupa penyuluhan tentang bahaya narkoba, pencegahan kenakanlan remaja serta kegiatan untuk mempersiapkan kader bangsa yang memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila, disiplin serta kuat mental dan fisik, bermoral tinggi dan intelektual sehingga menjadikan generasi Indonesia yang berwatak, dan berbudi luhur yang sehat jasmani dan rohani.

Terkait dengan absennya 3 kecamatan menurut Bosco di samping alasan pelatih tidak ada juga dikarenakan kurang kesadaran pelajar tentang Gerakan Pramuka yang merupakan gerakan kaum muda untuk membina diri dengan bantuan orang dewasa, yang diselenggarakan melalui program pendidikan luar sekolah.

“Para siswa rata-rata menganggap pramuka cuma berkemah padahal banyak kegiatan bermanfaat yang bisa dipetik. Makna pentingnya Pramuka adalah untuk ikut mendidik dan mengembangkan potensi anak-anak bangsa," jelas Bosco.

TETTY NAIBAHO|GLOBAL|SAMOSIR

Tujuh Pasangan Calon Bupati Samosir Periksa Kesehatan

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Maret 14th, 2010
Samosir (SIB)
Usai tahap pendaftran ke KPUD Samosir, tujuh pasangan calon Bupati Samosir melakukan pemeriksaan kesehatan di RSU Pangururan, Selasa (9/3).
Para pasangan calon seperti Mangindar Simbolon/Mangadap Sinaga, Ober Sagala/Tigor Simbolon, Martua Sitanggang/Mangiring Tamba, Maruli Sinaga/Anser Naibaho, Alusdin Sinaga/Togu Harlen Nainggolan, Baktiar Sitanggang/Jeremias Sinaga dan Jabukka Situmoran/RE Siboro hadir tepat waktu di RSU Pangururuan. Mereka dengan tertib mengikuti proses pemeriksaan.
Divisi sosialisasi KPUD Samosir Fernando Sitanggang kepada wartawan mengatakan terkait fasilitas dan dokter yang melakukan pemeriksaan sudah memadai dan layak.
Semua peralatan di RSU Pangururan layak digunakan untuk melakukan pemeriksaan para calon. Namun untuk dokter kita sudah datangkan dari Medan, jelas Fernando.
Dijelaskan, karena KPUD tidak memiliki anggaran untuk pemeriksaan kesehatan para calon maka biaya dibebankan kepada masing-masing calon. Dari tujuh pasang calon Bupati Samosir yang melakukan pemeriksaan dibutuhkan dana sekira Rp 30 juta.
Sehari sesudahnya, Rabu (10/3), ketujuh pasang calon Bupati dan wakil Bupati Samosir kembali mengikuti psikotest. Walau sudah terkesan banyak pengalaman namun ada juga diantara calon yang terkesan mengalami tekanan. Hal itu terlihat dari intensitasnya ke toilet saat mengikuti psikotest.
Usai mengikuti test, enam pasangan calon menuju kediaman orang tua Mangindar Simbolon yang telah meninggal dunia untuk melayat menyampaikan belasungkawa mereka. (T12/u)

Senin, 15 Maret 2010

Anggota DPRD Samosir Lakukan Tindak Balas

Medan, 25/2 (www.antarasumut.com).- Anggota DPRD Kabupaten Samosir (pulau di tengah-tengah Danau Toba), Sumut, yang sempat “kepanasan” karena dituding pemalas dan menunggu angpao (amplop merah berisi uang), melalui berita yang beredar di internet, kini melancarkan tindakan balas. Harian MIMBAR UMUM dalam penerbitan Rabu (25/2) pada rubrik “Sumatera Utara” halaman-7 mengungkapkan, tudingan itu terjadi sebelum sidang paripuna pengesahan APBD tahun anggaran 2009.

Marko Sihotang dan Nasib Simbolon, keduanya anggota DPRD Kabupaten Samosir melalui pers dengan nada emosional mengatakan, agar Bupati Ir. Mangindar Simbolon mencopot Kepala Dinas Pariwisata, Melani Butar-butar, yang diduga penyebar berita di internet tersebut. “Kita sedang mengupayakan tindakan resmi memanggil Melani untuk mempertanggungjawabkan berita yang melecehkan anggota legislatif di daerah ini,” katanya. Keduanya juga mengancam, jika pimpinan DPRD tidak secepatnya memanggil Melani, kasus tersebut akan diteruskan pada pihak yang berwajib, sehingga diselesaikan melalui jalur hujkum. (R01MOS)

Dibangun, Kota Pariwisata Baru di Pulau Samosir Sumut

Pulau Samosir tampaknya akan semakin memikat turisme. Investor asal Singapura Trans Continental Resources Pte Ltd (TCR) berniat membangun kota pariwisata baru di Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut).

Pembangunan kota dengan mengutamakan keaslian alam dan budaya tersebut akan dilakukan dalam kurun waktu 10 tahun dengan anggaran investasi tahap awal 100 juta dolar Singapura atau sebesar Rp 600 miliar.

Rencana pembangunan kota pariwisata baru di Pulau Samosir ini diutarakan President Director Trans Continental Resources Pte Ltd (TCR) Singapura, Umar Salleh sebelum penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Pemkab Samosir dengan TCR Singapura tentang Percepatan Pembangunan di Kabupaten Samosir di di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (5/1/2006).

Menurut Umar Salleh, pihaknya akan membangun infrastruktur guna mendukung pariwisata yang berada di lima lapisan yakni di daerah perairan, pesisir, lereng gunung, dataran rendah, dan dataran tinggi.

Lokasi pembangunan kota baru pariwisata tersebut berada di 17 lokasi, di antaranya di daerah Lumban untuk membangun bandar udara dengan landasan pacu sepanjang 2.500 meter dengan total investasi US$ 20 juta.

"Bandara ini nantinya bisa diterbangi pesawat berbadan besar seperti Boeing 737 dan Air Bus 320," ujar Umar.

Di belakang bandara yang ditargetkan selesai pembangunannya dalam dua tahun ke depan, juga akan dibangun pelabuhan kapal yang akan menghubungkan Pulau Samosir dengan objek wisata lainnya seperti Parapat dan Muara.

Rencananya di pesisir danau akan dibangun resor, villa yang persis di atas air dan dapat menikmati keindahan Danau Toba. Di lereng bukit juga akan dibangun resor, lokasi pembuatan kerajinan tangan, restoran dan lapangan golf.

Di dataran rendah akan dibangun hotel bertaraf internasional, spesial hospital, institut pariwisata guna mendorong industri pariwisata, dan institut penelitian alam.

Investor juga akan memperbaiki infrastruktur jalan yang saat ini kondisinya kurang baik yakni tiga jenis jalan yang pertama jalan besar yang diperuntukkan untuk transportasi angkutan besar seperti bus.

Kedua, pembangunan jalan lebih kecil yang diperuntukkan alat transportasi sado, becak. Ketiga, jalan lebih kasar untuk perjalanan menggunakan kuda atau lebih cenderung untuk berwisata alam dan santai.

Menurut Umar Salleh, pihaknya membangun kota baru pariwista di Pulau Samosir dengan pola melestarikan warisan, menghidupkan dan meningkatkan keindahan alam, budaya, dan gaya hidup masyarakat.

Bahkan, perkampungan dengan rumah adatnya akan tetap dilestarikan karena keindahan dan keunikan Pulau Samosir yang akan di jual kepada wisatawan.

Umar Salleh mengakui, setelah penandatangan MoU, pihaknya akan menyelesaikan master plan sekaligus bersamaan dengan pembangunan bandara.

Soalnya, katanya, tanpa pembangunan bandara investor tidak akan mau menanamkan modalnya dan tidak mau berkunjung ke Pulau Samosir yang memiliki danau terbesar di dunia tersebut.

Berkaitan dengan MoU itu, Bupati Samosir Mangindar Simbolon menyatakan untuk menindaklanjuti rencana ini, pihaknya akan merancang master plan atau tata ruang untuk kebutuhan pembangunan jangka menengah. Orientasinya menjadikan Pulau Samosir menjadi kota pariwisata pada 2010.

"Perencanaan yang dibuat investor untuk membangun kota pariwisata ini akan disesuaikan dengan master plan yang dibuat Pemkab Samosir karena tidak jauh beda," ujar Mangindar.

Mangindar meyakinkan kelembagaan pemerintahan Pemkab Samosir sudah siap, tetapi dari 17 lokasi pembangunan tersebut ada lahan pemukiman, persawahan dan kuburan.

"Jadi untuk membebaskan lahannya perlu dilakukan penyelesaian melalui pendekatan sosial," ujarnya. (ddn)

Sumber: Khairul Ikhwan - detikcom

Selasa, 09 Maret 2010

Kebaktian Ribuan Massa Berangkatkan Ir Mangindar Simbolon dan Ir Mangadap Sinaga Mendaftar ke KPU

Posted in Berita Utama by Redaksi on Maret 4th, 2010

CALON BUPATI SAMOSIR: Dari kiri ke kanan, calon Bupati Samosir periode 2010-2015 Ir.Mangindar Simbolon bersama istri Ny.Artha br Sitinjak berfoto bersama dengan calon wakil Bupati Samosir Ir.Mangadap Sinaga dengan istri Ny.Megawati br Simbolon. Pasangan ini berfoto usai mendaftar ke KPUD Samosir, Rabu (3/3).(Foto SIB/Mahadi Sitanggang)

Samosir (SIB)
Ribuan massa memadati kediaman Op Rimdho Simbolon di Desa Rianiate Pangururan, Rabu (3/3), mengikuti kebaktian pemberangkatan Ir Mangindar Simbolon (incumbent) berpasangan dengan Ir Mangadap Sinaga menjadi calon Bupati Samosir dan calon Wakil Bupati Samosir periode 2010-2015. Pasangan ini merupakan pasangan pertama yang mendaftar ke KPUD Samosir.
Sejak pagi sampai siang massa dari dua arah terus memadati lokasi kebaktian yang dipimpin Pdt WTP Simarmata. Mereka terlihat sangat antusias dan terlihat memancarkan semangat kemenangan bagi pasangan itu.
“Dalam Yesaya 41:10a “Janganlah takut sebab Aku menyertai engkau.” Dengan mengucap syukur kepada Allah Bapa, saya sebagai hamba Allah mewakili saudaraku yang hadir di sini memberangkatkan Ir Mangindar Simbolon sebagai calon Bupati Samosir dan Ir Mangadap Sinaga sebagai calon wakil Bupati Samosir periode 2010-2015. Tuhan menyinari wajahnya kepadamu sehingga memberi damai sejahtera mulai dari pendaftaran, deklarasi sampai pada pemilihan,” kata Pdt WTP Simarmata dalam khotbahnya.
Usai kebaktian, massa bergerak menuju kantor KPUD Samosir mengiringi Ir Mangindar Simbolon beserta istri Ny Artha br Sitinjak dan Ir Mangadap Sinaga beserta istri Megawati Simbolon BSc. Di KPUD, pasangan yang diusung PDI-Perjuangan, Hanura dan PKPI itu diterima Ketua KPUD Samosir Megianto Sinaga beserta empat anggota KPU Samosir.
Ketua DPC PDI-Perjuangan Pahala Tua Simbolon menjawab pertanyaan KPUD Samosir mengatakan kedatangan mereka ke KPUD Samosir untuk menghantar Ir Mangindar Simbolon sebagai calon Bupati Samosir dan Ir Mangadap Sinaga sebagai calon wakil Bupati Samosir periode 2010-2015.
Selain diusung PDI-Perjuangan yang memiliki dua kursi di legislatif, pasangan itu juga didukung Partai Hanura dengan tiga kursi di legislatif dan PKPI dengan satu kursi di legislatif.
Ketua KPUD Samosir Megianto Sinaga mengatakan, pasangan Ir Mangindar Simbolon dan Ir Mangadap Sinaga sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan PP 49 Tahun 2008 dan Peraturan KPU No.68 Tahun 2009.
Tadi secara langsung KPU Samosir sudah melakukan verifikasi keabsahan administratif dari masing-masing parpol yang mengusung Ir Mangindar Simbolon dan Ir Mangadap Sinaga. Semuanya lengkap, tinggal beberapa berkas seperti surat keterangan dari Pengadilan yang tadi belum ada. Namun masih ada waktu bagi pasangan calon untuk melengkapinya mulai 15 s/d 21 Maret 2010, jelas Megianto.
Pendafatran pasangan Ir Mangindar Simbolon dan Ir Mangadap Sinaga sampai ke KPU Samosir terus diiringi massa bersama tiga partai pendukung. Dari PDI-Perjuangan terlihat Ketua DPC PDI-Perjuangan Pahala Tua Simbolon dan Sekretarisnya Fransiskus Sitanggang, dari Hanura hadir Ketua DPC Hanura Samson Sitinjak dan sekretarisnya Bendahara Pasaribu, dari PKPI juga dihadiri ketuanya Halasan Sitinjak dan Murni br Napitupulu. Selain itu juga terlihat Ketua DPRD Samosir Tongam Sitinjak (Hanura), Suhanto Sitanggang dan Jogar Simbolon (Hanura), Marsius Lumbanraja (PDI-P) dan Herdon Samosir (PKPI).
Ir Mangadap Sinaga
Teka teki siapa sosok yang akan menjadi wakil Ir Mangindar Simbolon (incumbent) dalam Pemilukada Samosir yang direncanakan 9 Juni mendatang sudah terjawab. Dia adalah putra Samosir kelahiran Simanampang 48 tahun lalu tepatnya 15 Februari 1962. Mengecap dunia pendidikan sejak SD Negeri Urat di Sinaga Uruk lalu melanjutkan ke SMP Negeri Palipi Mogang, Mangadap masih belum terlepas dari Bumi Samosir sehingga dia menamatkan jenjang pendidikan dari SMA 1 Pangururan tahun 1982. Pada tahun 1988 Mangadap meraih gelar Ir dari Fakultas Pertanian USU
Selama karir pekerjaannya sampai sekarang, Ir Mangadap Sinaga selalu menduduki posisi strategis. Seperti kepala kebun di perusahaan Asra Agro Niaga sejak 1990 s/d 1997, kepala proyek di perusahaan London Sumatera Internasional tahun 1997, Estate Manager di PT Triteknik Kalimantan Abadi tahun 1998, Kabag Tanaman di PT First Mujur Plantation & Industri tahun 1999 s/d 2006 dan terakhir sampai sekarang sebagai Administrateur pada PT Padasa Enam Utama. Semasa mudanya Ir Mangadap juga aktif mengikuti perhimpunan mahasiswa katolik seluruh Indonesia (PMKRI). (T12/m)

Seribuan Pendukung Dampingi Drs Martua Sitanggang MM dan Mangiring Tamba SH Mendaftar ke KPUD Samosir

Posted in Berita Utama by Redaksi on Maret 9th, 2010
Samosir (SIB)
Pasangan calon Bupati Samosir Drs Martua Sitanggang MM dan Mangiring Tamba resmi mendaftar ke KPUD Samosir, Sabtu (6/3). Pasangan yang mulai santer disebut-sebut akan muncul sebagai pasangan tak terduga itu juga didampingi seribuan pendukungnya.
Pasangan yang direkomendasi partai RepublikaN, Patriot Pancasila, PKDI dan PKPB itu datang ke KPUD Samosir dengan tampilan sangat sederhana. Baik Martua Sitanggang maupun Mangiring Tamba tampil bersahaja dengan pakaian putih hitam, kepala dihiasi topi dari kain ulos berwarna merah lengkap dengan ulos Batak.
Sebelum berangkat ke KPUD Samosir, pasangan calon Bupati Samosir periode 2010-2015 ini terlebih dahulu mengadakan kebaktian singkat di kediaman orangtua Martua Sitanggang di Lumban Silo Desa Parsaoran I Pangururan dipimpin Pdt Pangondian Gultom (Pendeta Resort HKBP Pangururan).
Dalam khotbahnya, Pdt Pangondian Gultom meminta kekuatan Tuhan selalu menyertai pasangan Martua Sitanggang dan Mangiring Tamba agar selalu diberi kekuatan dan dijauhkan dari segala gangguan khususnya selama proses pendaftaran ke KPUD Samosir.
Berjalan Hampir Dua Kilometer Menuju KPU, Simpati Rakyat Bertambah
Calon Bupati Samosir periode 2010-2015 Drs Martua Sitanggang MM dan Mangiring Tamba SH menempuh jarak hampir dua kilometer, dari Lumban Silo menuju kantor KPU Samosir di Jl.Pintu Sona Pangururan. Sepanjang jalan, massa yang mendampingi pasangan itu semakin bertambah. Dengan sukarela simpatisan Martua dan Mangiring bergabung berjalan bersama diiringi musik gondang sabangunan. Tidak sampai disitu, tidak sedikit warga yang keluar dari rumah sembari melambaikan tangan kepada pasangan ini.
Beberapa orang bahkan sempat berkomentar, pasangan itu benar-benar sangat rendah hati. “Benar-benar rendah hati pasangan ini ya. Mereka juga memiliki apa yang dimiliki pasangan lain, tapi tidak tampil dengan arogansi. Lihatlah pakain mereka dengan paduan topi dari ulos merah, ulos dan pakaian hitam putih. Benar-benar mencerminkan paduan warna khas orang Batak,” sebut warga saat mereka melintas di kota Pangururan.
Walau terik matahari siang itu, tapi pasangan Martua Sitanggang dan Mangiring Tamba tampak segar dengan melepas senyum kepada semua warga yang turut membalas senyum mereka. Di KPUD Samosir, pasangan itu diterima ketua KPUD Samosir Megianto Sinaga, Fernando Sitanggang, Oloan Simbolon dan Riswanty Panjaitan.
Mewakili Dua Daerah Pantas Disebut Pasangan Yang Kompak
Ditemui SIB usai mendaftar dari KPUD Samosir, Martua Sitanggang mengatakan rencananya maju sebagai calon Bupati Samosir periode 2010-2015 seperti sudah mendapat petunjuk Tuhan. Hal itu semakin diyakinkan dengan calon wakil Bupati Samosir Mangiring Tamba.
Secara kebetulan kami berdua sudah mewakili dua daerah Kabupaten Samosir. Saya dari pulau Samosir dan saudara Mangiring Tamba dari daratan pulau Sumatera. Dalam pencalonan ini kami sudah mengakomodir nama kedua daerah. Mudah-mudahan selama Tuhan menghendaki kami terpilih menjadi Bupati Samosir periode 2010-2015, secara merata kami akan mengakomodir pembangunan yang merata untuk kedua daerah, terang Martua Sitanggang.
Secara kebetulan, pasangan ini juga mendapat dukungan dari rumpun marga masing-masing istri. Istri Martua Sitanggang, Ny Rohana br Situmorang merupakan marga yang banyak tersebar hampir di seluruh pulau Samosir. Dan istri Mangiring Tamba, Ny Emmy Sihole Limbong merupakan marga yang banyak tersebar di Kabupaten Samosir daratan pulau Sumatera.
Dari perpaduan pasangan calon Bupati Samosir dan wakil Bupati Samosir yang kami dukung ini, mereka sangat sepadan. Terlebih didukung masing-masing istri mereka jadi pantas jika mereka didaulat sebagai pasangan calon Bupati Samosir yang paling kompak, tambah Saut Marulak Sitanggan Sekum Partai RepublikaN Samosir.
KPUD Samosir melalui divisi sosialisasi, Fernando Sitanggang SH mengatakan pasangan Martua Sitanggang dan Mangiring Tamba sudah resmi mendaftar dan berkas pendaftarannya sudah diterima KPU dengan baik. Jika ada kekurangan, hanya beberapa.
Pada dasarnya proses pendaftaran sudah selesai. Berkas mereka sudah kami terima dan jika ada yang masih kurang, pasti akan mereka lengkapi. Pasangan calon lain juga ada yang kurang. Tapi berkas itu pasti mereka lengkapi masih ada waktu, kata Fernando.
Pasangan Drs Martua Sitanggang MM dan Mangiring Tamba SH dengan jargonnya “ SADAMA HITA MARTUA MANGIRINGI KABUPATEN SAMOSIR ON” diyakini akan muncul sebagai salah satu pasangan yang sangat diperhitungkan. Selain itu, salah satu tim pemenangan pasangan ini Parlindungan Sitanggang yakin pasangan yang mereka dukung dapat meraih kesuksesan dalam Pemilu Kada Samosir 9 Juni nanti. “Martua Ma Hita Molo Debata Na Mangiringi Hita” (Kita akan mendapat berkah dari Tuhan jika Tuhan selalu mendampingi kita), ujarnya. (T12/g)

8000-an Pendukung Dampingi Pasangan “OBOR” Ober Sihol Sagala SE/Ir Tigor Simbolon Mendaftar ke KPU Samosir

Posted in Berita Utama by Redaksi on Maret 8th, 2010

Pasangan OBOR (Ober Tigor): Calon Bupati Samosir Ober Sihol Sagala SE didampingi istri Diana br Silalahi dan calon wakil Bupati Samosir Ir.Tigor Simbolon didampingi istri br Tobing, mengangkat tangan usai mendaftar di KPU Samosir, Sabtu (6/3).(Foto SIB/Mahadi Sitanggang)

Samosir (SIB)
Sedikitnya 8000-an pendukung mendampingi pasangan Ober Sihol Sagala SE / Ir.Tigor Simbolon (OBOR) saat mendaftar ke KPUD Samosir, Sabtu (6/3). Pasangan “OBOR” itu mendaftar sebagai calon Bupati Samosir periode 2010-2015.
Pastor Albert Pandiangan OFM Cap dalam khotbahnya di depan ribuan pendukung OBOR berpesan hendaknya pasangan OBOR dapat menjadi penerang di Bumi Samosir sehingga kebahagiaan itu membawa kebahagiaan kepada Tuhan Allah.
Tuhan mengajak kita menjadi Terang dunia seperti obor yang dapat menerangi dunia. Hari ini kita memberangkatkan pasangan OBOR maju sebagai Cabup dan Cawabup. Kita semua bermohon kepada TYME, bila nantinya pasangan OBOR terpilih memimpin di Samosir, masyarakat Samosir dapat melihat melalui terang obor dalam mengubah Samosir menjadi lebih damai, beradat dan sejahtera, harap Albert.
Setelah mengikuti kebaktian pemberkatan pasangan calon Bupati dan calon wakil Bupati Samosir, 8000-an pendukung menggunakan kenderaan bermotor tumpah ruah di sepanjang ruas jalan menuju kantor KPUD Samosir. Jalanan sepanjang dua kilometer-pun mau tidak mau harus dikuasai massa pendukung “OBOR”.
Massa “OBOR” Tumpah Sepanjang Ruas Jalan Menuju KPU Samosir
Usai mengikuti kebaktian singkat di posko pemenangan OBOR di Desa Sitolu Huta Pangururan itu, ribuan pendukung dengan tertib seakan tidak sabar mendampingi pasangan OBOR sampai ke kantor KPU. Diiringi gondang yang dibawa dalam trailler, massa perlahan mulai menuju pusat kota Panguruan.
Di sepanjang jalan, jumlah orang yang mengendarai mobil, truk dan sepeda motor semakin banyak. Dari berbagai arah, massa OBOR bergabung membentuk satu kesatuan sepanjang hampir dua kilometer.
Mengetahui massa dengan jumlah yang sangat besar itu, banyak masyarakat secara spontanitas keluar dari rumah sembari melambaikan tangan kepada pasangan Ober Sagala / Tigor Simbolon yang berada dalam mobil Land Cruisser dengan cup terbuka.
Musik gondang yang terus mengalunkan lagu-lagu kemenangan sesekali diselingi teriakan “Hidup OBOR”, “OBOR Menang”. Yel, yel “OBOR” juga mendapatkan sambutan dari banyak masyarakat yang memberikan simpatik kepada pasangan itu.
Massa akhirnya menghentikan kendaraan di terminal Inpres Pangururan dan bersama pasangan “OBOR” mereka berjalan kaki menuju kantor KPU Samosir. Dengan tertib, massa mendampingi pasangan “OBOR” sampai ke pintu masuk kantor KPU Samosir dan menunggu sampai pasangan itu selesai mendaftar.
Didukung Partai Demokrat, Partai PIB Dan Partai Golkar
Pasangan Ober Sagala SE dan Ir.Tigor Simbolon (OBOR) maju sebagai calon Bupati Samosir periode 2010-2015 dengan dukungan tiga parpol. Partai Demokrat dengan dua kursi di legislatif, Partai PIB dengan tiga kursi dan Partai Golkar dengan dua kursi di legislatif.
Usai kebaktian di posko pemenangan pasangan “OBOR”, pengurus tiga Parpol pendukung langsung mendeklarasikan pasangan itu dan bertekad memenangkan pasangan “OBOR” dalam Pemilukada yang direncanakan 9 Juni mendatang.
Kedatangan pasangan “OBOR” usai deklarasi disambut Ketua KPUD Samosir Megianto Sinaga didampingi anggota KPU Samosir lainnya Fernando Sitanggang, Oloan Simbolon dan Riswanty Panjaitan. Ketua KPUD Megianto meminta pasangan OBOR secepatnya melengkapi sayarat pendaftaran yang masih kurang sesuai waktu yang telah ditentukan.
Ketua PPIB Samosir Lundak Sagala mengatakan, pasangan “OBOR” mempunyai visi dan misi yang sama yaitu menuju kabupaten pariwisata budaya. Lundak yang juga Wakil Ketua DPRD Samosir akan mendorong calon yang diusungnya dapat membangun perekonomian kerakyatan dengan memprioritaskan pembangunan pendidikan, kesehatan, peternakan dan pembangunan sarana jalan dan pertanian.
Pengurus Partai Demokrat Samosir Bolusson Pasaribu mengharapkan seluruh kader partai berjuang memenangkan pasangan Ober/Tigor menjadi Bupati dan wakil Bupati Samosir periode 2010-2015.
Jangan ada kader partai yang menghianat, berjuanglah memenangkan figur pemimpin yang dekat dengan rakyatnya. Sebab pemimpin yang dekat dengan rakyat dengan mudah dapat mengerti kebutuhan rakyatnya, ajaknya.
Calon Bupati Samosir Ober SP Sagala didampingi istri Ny Diana Br Silalahi dan Tigor Simbolon didampingi Ny Tigor Simbolon Br Tobing kepada pendukungnya mengucapkan terimakasih atas kedatangan para pendukungnya atas pengorbanan yang diberikan selama pendaftaran pasangan OBOR mendaftar KPUD.
Kami berharap agar kiranya pada Pilkada 9 Juni mendatang dapat mendukung dan memenangkan pasangan OBOR menjadi pemimpin di Samosir. Bila kelak kami diberi kepercayaan memimpin Samosir, kami akan fokus memperjuangkan kepentingan rakyat demi kesejateraan yang lebih baik, ujar Ober.
Anggota DPRDSU Jhon Hugo Silalahi : Ober Juga Incumbent dan Melihat Fakta Ini Dia Bisa Menang Hanya Satu Putaran
Pendaftaran pasangan “OBOR” ke KPU Samosir untuk maju sebagai calon Bupati dan wakil Bupati Samosir juga didampingi dua anggota DPRDSU di antaranya Biller Pasaribu dari Partai Golkar dan Jhon Hugo Silalahi dari Partai Demokrat.
Satu yang perlu kita ingat bersama, Ober Sagala itu juga Incumbent yang sudah mengenal dan dikenal di Kabupaten Samosir. Lalu melihat pasangan “OBOR” yang mendaftar didampingi hampir 10.000 pendukung ini, saya yakin pasangan “OBOR” akan memenangkan Pemilikada Samosir 9 Juni nanti hanya dengan satu putaran, kata Jhon Hugo Silalahi yang juga mantan Bupati Simalungun itu.
Hal yang sama dikatakan anggota DPRD Samosir Tuaman Sagala dari PPIB, dia sangat berkeyakinan pasangan itu dapat memenangkan Pemilukada hanya dengan satu putaran.
Kami partai pendukung sudah melakukan berbagai survey dan semakin hari rating pasangan “OBOR” semakin meningkat. Kami semakin yakin, Pemilukada Samosir tidak mengalami dua putaran. Hanya ada satu putaran. Hidup OBOR, kata Tuaman. (T12/g)

MN Yohanes Simbolon Dikebumikan di Samosir

Rabu, 3 Maret 2010 18:15 WIB | Olahraga | Cabang Lain | Dibaca 610 kali
Medan (ANTARA News) - Pecatur berpredikat master nasional (MN) Yohanes Simbolon (42) asal Sumatera Utara (Sumut) yang meninggal dunia di Medan, Senin (1/3), rencananya akan dikebumikan di kampung halamannya di Pangururan, Kabupaten Samosir.

Wakil Sekretaris Pengprov Percasi Sumut, Suhadi ketika menjawab ANTARA di Medan, Rabu, mengatakan, informasi dari pihak keluarga menyebutkan jenazah akan dibawa ke Samosir.

Kabupaten Samosir berada sekitar lebih kurang 120 kilometer arah barat Kota Medan.

Sebelum dibawa ke kampung halamannya, jenazah terlebih dahulu disemayamkan di kediaman almarhum di Jalan Surau (Pabrik Tenun) No 8 Medan, yang dihadiri para pengurus cabang olah raga, atlet serta kerabat dan keluarga.

Yohanes Simbolon meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker di bagian telapak kakinya dan sempat mendapat perawatan di RS Advent Medan.

Yohanes juga pernah dirawat dan menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Pulau Penang, Malaysia.

Pecatur peraih medali emas PON XVII/2008 di Kaltim dan pernah mewakili Indonesia di Olimpiade Catur di Dresden Tahun 2008 di Jerman itu meninggalkan seorang isteri dan tiga orang anak.

Konfercab PDI-Perjuangan Samosir Lancar, Pahala Tua Simbolon Dilantik Menjadi Ketua

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Maret 6th, 2010
Samosir (SIB)
Konferensi cabang (Konfercab) PDI-Perjuangan Kabupaten Samosir, Rabu (24/2), di hotel Dainang Pangururan berjalan lancar. Dihadiri unsur pengurus DPP dan DPD, hasil konfercab memutuskan Pahala Tua Simbolon menjadi ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Samosir periode 2010-2015.
Usai dilantik sebagai ketua, dalam pidato politiknya yang pertama Pahala menegaskan kepada semua kader PDI-Perjuangan untuk komit dan mendukung semua keputusan partai. Khususnya terkait Pemilukada di Samosir 9 Juni mendatang.
Terkait dengan Pemilukada di Samosir, sebagai kader PDI-Perjuangan kita harus tunduk dan mendukung semua keputusan partai. Siapapun nanti calon yang direkomendasi PDI-Perjuangan untuk maju sebagai calon Bupati Samosir harus kita dukung sepenuhnya. Itu sudah harga mati, ujar Pahala.
Di depan massa partai berlambang Banteng gemuk itu, ditegaskan usai konfercab itu tugas lain sudah menunggu. Diantaranya, konsolidasi partai sampai ke akar rumput. Sebelum pelantikan pengurus DPC yang baru, Pahala Tua sebagai ketua formateur berharap siapapun yang saat itu diberi kesempatan mengemban pada PDI-Perjuangan sudah merupakan keputusan bersama walau mungkin tidak dapat memuaskan semua kader.
Keputusan partai tidak semuanya manis bagi kita. Bahkan keputusan itu sering pahit. Namun marilah itu semua menjadi perekat demi misi memperjuangkan nasib wong cilik dan merebut kekuasaan di negeri ini, seperti cita-cita Bung Karno. Struktur partai bukanlah segalanya. Masih banyak pekerjaan kita menunggu. Sebagai kader PDI-Perjuangan marilah berbuat bersama tanpa mengharapkan imbalan. Saya berharap semuanya dapat mendukung saya selama kepengurusan ini diberikan kepada saya dan kita semua, harap Pahala.
Tidak lupa dia juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Jhony Naibaho, mantan ketua DPC PDI-Perjuangan Samosir periode sebelumnya. Pahala masih berharap banyak, Jhony tetap memberi perhatian kepada PDI-Perjuangan. Bahkan dengan jujur, Jhony dianggap sebagai guru politiknya selama ini.
Hadir dalam konfercab itu Effendi Sianipar dari DPP dan Sarma Hutajulu dari DPD PDI-Perjuangan. Diminta kepada pengurus yang baru dilantik agar secepatnya melakukan konsolidasi.
Selama ini kita tahu bersama, PDI-Perjuangan kurang terkonsolidasi dengan baik. Saatnya memberikan perhatian dan kepedulian kepada rakyat melalui pendidikan politik. Mari bersama mengembalikan kejayaan PDI-Perjuangan dan memenangkan calon kita dalam Pemilu Kada. Kemenangan Pahala Tua hari ini adalah kemenangan kita bersama, kata Sarma.
Berikut kepengurusan DPC PDI-Perjuangan Samosir periode 2010-2015. Ketua Pahala Tua Simbolon dengan wakil-wakinya Rolean Sagala, Saut Tua Silalahi, Sopar Siadari, Juliana Samosir, Amson Lamsihar Naibaho, Makdin Nadeak, Cornel Sitanggang, Marsius Lumbanraja dan Tunggul Habeahan. Sekrertaris Fransiskus Sitanggang dengan wakilnya Sasnaek Naibaho dan Marro Nainggolan. Bendahara Muda Sinaga dengan wakilnya Ira Susilawati Hutabarat. (T12/y)

Drs Martua Sitanggang MM Satu-satunya Calon Bupati Samosir Bermarga Sitanggang

Posted in Berita Utama by Redaksi on Februari 23rd, 2010

SITANGGANG BERSATU: Ketua Partai Republikan Samosir. Saut Marulak SE (kpaling kiri) dan Baringin Sitanggang (paling kanan) mengapit Ir.Bachtiar Sitanggang dan Drs.Martua Sitanggang,MM. Kepalan tangan mereka merupakan kesepakatan bulat untuk “Sitanggang Bersatu” menuju kursi Bupati Samosir 2010-2015.(Foto SIB/Ist)

Samosir (SIB)
Masa pendaftaran bakal calon Bupati Samosir dan Wakil Bupati Samosir ke KPUD semakin dekat. Bursa pasangan bakal calon semakin mengkerucut. Salah satunya Drs Martua Sitanggang MM sudah disepakati sebagai satu-satunya calon Bupati Samosir bermarga Sitanggang.
Sosok Martua Sitanggang selama ini memang sudah meramaikan bursa bakal calon Bupati Samosir bersama beberapa marga Sitanggang yang lain. Namun, seminggu terakhir dipastikan dialah satu-satunya calon Bupati Samosir yang maju bermarga Sitanggang untuk menjadi pemimpin Kabupaten Samosir periode 2010-2015. Setidaknya hal itu dikatakan ketua Partai Republikan Saut Marulak Sitanggang kepada SIB, Senin (22/2).
Menurutnya, baru saja terjadi pertemuan beberapa marga Sitanggang yang selama ini berniat menjadikan Sitanggang sebagai pemimpin Samosir. Dari pertemuan itu, melahirkan kesepakatan Martua Sitanggang-lah satu-satunya yang maju.
“Kami baru melakukan pertemuan di hotel IBIS Jakarta. Martua Sitanggang hadir bersama beberapa marga Sitanggang lainnya termasuk Ir Bachtiar Sitanggang yang selama ini juga berniat maju sebagai calon Bupati. Akhirnya demi kebaikan dan nama besar Sitanggang, semuanya sepakat hanya Martua Sitanggang yang maju,” jelas Saut Marulak.
Dengan terjadinya kesepakatan itu, maka diharapkan semua marga Sitanggang khususnya dan parna secara umum untuk komit mendukung Martua Sitanggang. Terlebih, marga Sitanggang termasuk salah satu marga dengan populasi cukup besar.
Diminta atau tidak diminta, setiap marga atau boru Sitanggang hatinya pasti tergerak untuk menjadikan darahnya sendiri menjadi pemimpin di Bumi Samosir. Saya yakin hal itu akan terjadi mengingat hubungan emosional Sitanggang kepada semua generasinya sampai saat ini sangat baik, jelas Saut Marulak lagi.
Ditanya siapa yang akan mendampingi Martua Sitanggang nantinya saat mendaftar ke KPU, Marulak dengan singkat mengatakan tunggu saja di KPUD Samosir.
Dalam tahun politik di Samosir memang santer terdengar marga Sitanggang dengan potensi yang luar biasa sudah “pecah”. Hal itu seolah dibenarkan dengan beberapa orang marga Sitanggang yang memang terlihat memberikan perhatian penuh ke Samosir akhir-akhir ini. Namun, setelah pertemuan di hotel IBIS Jakarta yang juga dihadiri Tahi Sitanggang dan Peris Sitanggang itu, rumor Sitanggang pecah sudah sirna. Kini yang ada Sitanggang “Bersatu”.
“Kita juga sangat senang dengan sikap Bapak kita Ir Bachtiar Sitanggang yang memberikan kepercayaan penuh kepada Martua Sitanggang. Tidak salah, bahkan dia juga setuju jika dia kita nobatkan sebagai perekat marga Sitanggang. Sebagai orang tua kita dikumpulkan marga Sitanggang dia berkeinginan Sitanggang harus bersatu, tambah Baringin Sitanggang atau yang biasa dikenal Amarjabukka.
Dijelaskan juga, walaupun sudah lebih satu tahun Bachtiar Sitanggang sudah memulai membangun bersama rakyat di Samosir dan sudah membentuk tim, semuanya itu semata-mata bukan untuk dirinya. Semua yang dikerjakan tetap demi marga Sitanggang dan untuk Samosir.
Drs Martua Sitanggang MM, merupakan sosok yang dianggap pantas memimpin Kabupaten Samosir ke depan. Pengalamannya selama ini sebagai birokrat di Kota Jambi dan memiliki hubungan erat dengan pengusaha kelas nasional merupakan modal yang sudah mumpuni. Terlebih sekarang dia didukung Ir Bachtiar Sitanggang yang juga salah satu pengusaha terkenal di Jakarta.
Dia datang untuk menang dengan program memajukan Kabupaten Samosir dengan sepenuhnya melibatkan masyarakat. Sedikitnya empat partai yang memiliki kursi di DPRD sudah merekomendasi di antaranya Partai Republikan, Patriot Pancasila, PKPB dan PKDI. Namun rekomendasi dari partai lain kemungkinan masih ada, papar Marulak. (T12/y)

Rabu, 24 Februari 2010

Ahli lingkungan khawatirkan Danau Toba akan punah

MONDAY, 01 FEBRUARY 2010 23:54
Ahli lingkungan khawatirkan Danau Toba akan punah
Warta - Warta Fokus
WASPADA ONLINE


(Wordpress.com)
MEDAN - Sumber-sumber pencemaran di kawasan Danau Toba seperti pencemaran limbah, kotor/banyak sampah, pendangkalan akibat sedimentasi dan erosi, banyaknya eceng gondok, kadar asam tinggi, hutan gundul, tata ruang tidak sesuai peruntukan, lahan kritis semakin luas, stabilitas permukaan air fluktuatif dan populasi ikan berkurang sudah mencapai titik kritis.

Bila penyelematan kawasan Danau Toba diabaikan akan berdampak pada “matinya” Danau Toba berarti melenyapkam entitas suku Batak yang lahir dan berawal di Sianjur Mula-Mula, sebuah lokasi di Samosir sebagai asal usul tanah leluhur.

Pimpinan proyek International Tropical Timber Organization, Subarudi, mengatakan untuk menanggulangi tingkat kerusakan alam dan pencemaran lingkungan di sekitar wilayah Danau Toba diperlukan komitmen kuat dari tujuh pemerintah kabupaten/kota Dinas Kehutanan yang berada di kawasan Danau Toba untuk menunjukkan keseriusannya mengubah paradigma pengelolaan sistem keproyekan rehabilitasi hutan dan lahan dengan lebih berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan kebun bibit desa yang sudah terbangun agar kesinambungan rehabilitasi dapat terwujud.

Ahli lingkungan, A Ngaloken Ginting, mengatakan perlunya prioritas utama rehabilitasi pada areal yang berpotensi tinggi erosi seluas 16.226 hektar dan areal yang rawan longsor seluas 12.681 hektar. Areal tersebut diasumsi berada di dalam areal lahan kritis yang berada di Daerah Tangkapan Air Danau Toba.

Editor: AMIR SYARIF SIREGAR