Selasa, 10 Agustus 2010

Wacana Zona Judi Legal Mulai Bergulir di Samosir

Di sela-sela sepinya nuansa politik jelang Pemilukada Samosir, wacana terbentuknya zona permainan judi legal mulai bergulir. Pemikiran itu terbersit melihat keinginan masyarakat akan permainan judi sangat tinggi.

Kita lihat saja di Samosir. Tidak sedikit warga Samosir yang pergi ke Genting Malaysia sekedar bermain judi. Untuk lapisan masyarakat bawah, pemesan toto gelap terus berlangsung, kata Wakil Ketua DPRD Samosir Joni Sihotang kepada wartawan, Kamis (21/1).

Menurut dia, zona judi ini memang sangat berlawanan dengan program Polri saat ini yang menjadikan judi musuh utama. Namun tidak bisa dipungkiri, praktik judi sekarang sudah berlangsung sembunyi-sembunyi. Hal itu terbukti gencarnya berita di koran penangkapan pelaku judi oleh polisi.

Ini bukan pekerjaan gampang. Bicara agama jelas dilarang namun prakteknya, pelaku judi itu semua mengklaim dirinya beragama sesuai KTPnya. Bicara hukum juga dilarang. Tapi menurut saya masih ada celah karena dalam KUHP pasal 303 ada berbunyi melakukan praktek judi tanpa ijin. Nah, kalau kita cermati kita masig punya peluang mengurus ijin agar judi itu legal, papar Joni.

Selain itu, menurut Joni yang juga ketua KNPI Samosir, jika ijin pengelolaan judi legal bisa ditembus akan mendatangkan ‘multi player effect’ bagi dunia bisnis dan pariwisata. Secara bertahap jenis-jenis bisnis lain yang mendukung zona judi legal itu akan berjalan.

Pasti hotel dan restoran akan bangkit. Dunia hiburan akan mulai bergeliat. Hal-hal diatas sangat mendukung konsep Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata. Peluang penyerapan tenaga kerja juga akan bertambah sangat signifikan, tambah Joni.
Namun dia menyadari upaya menjadikan zona judi legal di Samosir bukan pekerjaan mudah. Kendala pertama akan datang dari agama, hukum, tokoh masyarakat, pemuda sampai kepada pers.

Kenapa uang rakyat Indonesia harus terbuang dengan hitungan triliun rupiah ke Genting Malaysia jika kita mampu mengelolanya di negeri sendiri. Saya yakin hukum di Malaysia juga melarang judi jika tanpa ijin. Dan zonasi judi ini kelak harus diatur agar tidak sembarangan orang bisa masuk. Hanya yang punya modal besar yang dapat bermain, ungkapnya.

Bupati Samosir Klarifikasi Berita SIB

Posted in Surat-Surat by Redaksi on Juni 18th, 2009

Redaksi SIB Yth:
Sehubungan dengan isi berita di Harian Sinar Indonesia Baru, Tanggal 17 Juni 2009 Halaman 1 Kolom 7-9 dengan judul : Warga Papua Kunjungi Samosir, Bupati Bernyanyi: “Dang Marlapatan Kajagung, Kapolda,…”, maka kami menyampaikan keberatan dan perlu klarifikasi sekaligus meluruskan pemberitaan tersebut, sebab tidak sesuai dengan fakta sebenarnya yang dapat menimbulkan persepsi masyarakat dan pihak terkait terhadap Pemerintah Kabupaten Samosir, dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Sebagai Pilar Keempat dari pelaku pembangunan, kami sangat menghargai peranan Pers sebagai kontrol sosial, mencerdaskan masyarakat yang mengemban tugas melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, tentunya harus berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar. Sementara itu pemberitaan melalui SIB tersebut tanpa konfirmasi sehingga terjadi pemberitaan yang tidak berimbang.
2. Terkait dengan hal tersebut, perlu kami klarifikasi bahwa kejadian tersebut, pada acara hiburan Ketua Rombongan Papua Barat memberikan kesempatan kepada Bupati Samosir untuk menyumbangkan beberapa lagu, sehingga Bupati Samosir mengundang para Pimpinan SKPD untuk mendampingi. Maka Bupati Samosir dan Pimpinan SKPD membawakan beberapa lagu. Setelah Bupati Samosir menyanyikan lagu, maka Trio Ambisi sebagai bahagian dari rombongan Papua Barat meminta Pimpinan/Rombongan beserta Bupati Samosir, Pimpinan SKPD dan Trio Ambisi bernyanyi bersama dengan judul lagu Parumaen Naburju (Menantu yang Baik) dan Uju Dingolunghon (Diakhir Hayatku).
3. Pada saat lagu Uju Dingolunghon (Diakhir Hayatku), Bupati Samosir menyanyi lagu dengan benar. Terkait dengan pemberitaan pada Harian SIB tersebut yang menyatakan Lagu itu diplintir ke Korps Kejaksaan dan Kepolisian. Kami jelaskan bahwa Bupati Samosir tidak mengetahui akan dimodifikasi (diganti syairnya), pada waktu itu pengeras suara didominasi suara Trio Ambisi, sehingga yang menyanyikan adalah Trio Ambisi.
4. Selanjutnya atas pemberitaan di bagian awal yaitu : “ada menjadi bahan perbincangan saat malam menyambut kedatangan tamu dari Papua Barat,” termasuk pada pemberitaan di bagian akhir yang menyatakan “plintiran itupun sekarang mulai menjadi trend di Kota Pangururan,” bahwa kondisi yang diberitakan Tidak Benar.
5. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, surat ini merupakan Hak Jawab dan Hak Koreksi resmi Pemerintah Kabupaten Samosir untuk meluruskan fakta yang sebenarnya terkait dengan pemberitaan Harian Sinar Indonesia Baru tersebut.
6. Selanjutnya dengan memedomani amanat Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers Bab. I Pasal 1 Ayat 11 dan 12 serta Kode Etik Jurnalistik Pasal 11, kami sampaikan Hak Jawab dan Hak Koreksi untuk dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru selama satu kali terbit, pada halaman dan kolom yang sama.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan pemuatannya diucapkan terimakasih.

Pangururan, 17 Juni 2009
An. Bupati Samosir
Sekretaris Daerah Kabupaten
U.b. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat

Tumpal, Malau, SE, M.Si
Pembina
NIP. 010 232 257

Tembusan:
1. Bupati/Wakil Bupati Samosir (sebagai laporan)
2. Sekretaris Daerah Kab. Samosir
3. Ketua Dewan Pers di Jakarta
4. Wartawan Harian Sinar Indonesia Baru di Samosir
5. Pertinggal

Selasa, 01 Juni 2010

KUMPULAN BERITA SAMOSIR: Pemkab Samosir Minta, Industri Perikanan di Danau Toba Harus Peduli Lingkungan dan Nelayan

KUMPULAN BERITA SAMOSIR: Pemkab Samosir Minta, Industri Perikanan di Danau Toba Harus Peduli Lingkungan dan Nelayan

Pemkab Samosir Minta, Industri Perikanan di Danau Toba Harus Peduli Lingkungan dan Nelayan


Samosir, (Analisa)

Pemerintah Kabupaten Samosir meminta kalangan industri perikanan yang ada di kawasan Danau Toba untuk menyeimbangkan antara pencarian profit bagi perusahaan dengan kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup nelayan tradisional setempat. Sebab, jika semua terlaksana, kelak semua pihaklah yang akan menikmatinya di masa depan.

Hal itu dikatakan Asisten I bidang Pemerintahan Pemkab Samosir Ombang Siboro dalam acara tabur benih 30.000 ekor ikan mujahir yang dilakukan PT Aquafarm Nusantara (PT AN) di Danau Toba, khususnya dari mulai kawasan Tuktuk hingga Ambarita, akhir pekan lalu.

PT AN sendiri melakukan tabur benih sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni. Kegiatan itu dikerjasamakan dengan Pemkab Samosir sebagai bagian dari program corporate social responcibility (CSR).

Hadir pada acara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Darwin Harianja, Kabid Perikanan Erkanus Simbolon yang mewakili Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan, serta sejumlah unsur Muspida setempat.

Selain itu hadir sejumlah lurah di sekitar kawasan itu, pemerhati lingkungan dari Monash University Australia, Cristine dan Helen, aktifis lingkungan lokal Ratnauli boru Gultom.

Dari PT AN hadir Management Manager Bambang Kuntoro Setio, Kabag Umum R. Buttu Sidabutar, Kabag Akunting R Sembiring, Humas Johnson Hutajulu, Royon Sinaga Benni Sinaga dan Johnson Sidabutar.

Kepedulian

Dikatakan Ombang, PT AN telah menunjukkan kepeduliannya yang tinggi dua hal tersebut. Ia yakin di masa depan, pemerintah, PT AN, serta masyarakat setempat merasakan manfaat dari kepedulian dan perhatian dari perusahaan asal Swiss tersebut.

Kepada masyarakat, khususnya nelayan tangkap, Ombang menyarankan agar memanfaatkan benih ikan mujahir yang sudah berulangkali ditabur Aquafarm Nusantara ke Danau Toba.

Tong Sampah

Selain penaburan benih ikan, PT AN juga menyerahkan sejumlah tong sampah secara simbolis kepada masyarakat.

Manajer PT AN Bambang Kuntoro Setio dalam kesempatan itu menyebutkan kegiatan CSR itu adalah kegiatan rutin perusahaan, yang dilakukan sekali dalam tiga bulan. Mereka biasanya menebarkan ikan mujahir dan nila ke danau terindah di dunia tersebut.

Pihaknya siap bekerja sama dengan pihak manapun setiap kali melakukan penaburan benih di seputaran Danau Toba. Selain peduli terhadap kelestarian lingkungan sekeliling Danau Toba, Bambang menyebutkan Aquafarm Nusantara juga peduli kepada masyarakat, seperti memberikan bantuan kepada dunia pendidikan, serta bantuan lainnya. (rel/sug)

Minggu, 30 Mei 2010

Membawa Program Menyentuh Masyarakat Kecil, Calon Bupati Samosir Ober Sagala/Tigor Simbolon Disambut Bagaikan Putra Yang Hilang

Rabu, Mei 26th, 2010
Samosir (SIB)
Dua hari kampanye calon Bupati dan wakil Bupati Samosir nomor 7, Ober Sihol Sagala SE,MM/Tigor Simbolon ST di Palipi dan Nainggolan selalu dipadati massa. Setelah didampingi sekira 2500-an massa di tanah lapang Mogang, Senin (24/5), kampanye pasangan yang murah senyum itu juga dipadati hamper 3000 massa di Nainggolan, Selasa (25/5

Kampanye Martua Sitanggang-Mangiring Tamba Dihadiri 2500 Tim Pemenangan

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Mei 25th, 2010
Samosir (SIB)
Kampanye pasangan calon Bupati dan calon wakil Bupati Samosir nomor 6, Drs Martua Sitanggang/Mangiring Tamba SH di tanah lapang Pangururan, Senin (24/5), dihadiri 2500 tim pemenangan. Mereka komit memenangkan Martua Sitanggang/Mangiring Tamba hanya satu putaran dalam Pemilukada 9 Juni nanti.
Dalam kampanye perdana itu, ketua PKPB Sumut Rasman Nasution mampu membakar semangat massa. Dia mengatakan dukungan kepada pasangan nomor 6 sudah melalui survey yang akurat.
Ada beberapa orang datang kepada kami. Tapi setelah kami pelajari latar-belakang, kami cek ke lapangan, hanya Martua Sitanggang/Mangiring Tamba yang dapat membawa perubahan lebih baik di Kabupaten Samosir ini.
Jangan terpengaruh dengan partai besar yang mendukung calon lain. Besar partai itu belum tentu besar di mata rakyat. Jangan terpengaruh istilah putra asli. Di Sibolga, Syafri Hutauruk bukan putra asli tapi menang hanya satu putaran. Di Tobasa, Tapsel dan Pakpak Bharat yang didukung incumbent malah kalah. Jadi semua calon ‘Pas do sude, alai Pas an Dope On’ seru Rasman yang disambut yel, yel “coblos nomor 6, satu putaran Yes!”.
Di hadapan tim nomor 6, dia dengan tegas mengatakan Pemilukada di Samosir kali ini ada calon Bupati “boneka”. Boneka itu sengaja dipasang calon tertentu hanya untuk mengganggu calon yang mau membawa perubahan dan pembangunan di Samosir.
Hati-hati! Boneka itu sengaja dipakai untuk mempengaruhi pilihan rakyat. Jika ingin perubahan yang nyata pilihan tidak ada yang lain selain pasangan nomor 6. Saya dan beberapa kawan-kawan sudah menjalani daerah pemekaran, dan Samosir merupakan daerah pemekaran yang pembangunannya paling lambat. Kita butuh perubahan yang lebih baik. Untuk itu jangan ragu coblos nomor 6, ajak Rasman yang saat itu hadir bersama beberapa pengurus PKPB Taput dan Samosir.
Sebelumnya pengurus Partai Republikan, PKDI, dan Partai Patriot Pancasila menyampaikan ajakan mencoblos nomor 6, Rasman mengajak semua anggota dan simpatisan keempat partai pendukung Martua/Mangiring bersatu mendukung dan memilih nomor 6 dalam Pemilukada 9 Juni mendatang.
Rani Boru Simbolon Ajak Mencoblos Nomor 6
Kampanye calon Bupati Samosir Martua Sitanggang/Mangiring Tamba dihibur beberapa artis ibu kota di antaranya Rani boru Simbolon. Sicantik putri Charles Simbolon itu tidak hanya nyaring membawa lagu. Ajakannya mengajak rakyat Samosir untuk mencoblos nomor urut 6 juga sangat nyaring terdengar.
Aku ini walau lahir di Jakarta sangat bangga menjadi orang Samosir. Namun aku heran, kenapa Samosir tidak bisa maju seperti Bali. Untuk itu, aku mengajak semuanya untuk memilih Bapa Uda saya Martua Sitanggang/Mangiring Tamba menjadi Bupati Samosir. Coblos nomor 6, ajak Rani disambut yel, yel “Martua/Mangiring Menang, Coblos Nomor 6, Satu Putaran Yes”.
Martua Sitanggang/Mangiring Tampil Sederhana
Di hadapan tim pendukungnya, Martua Sitanggang/Mangiring Tamba mengisahkan perjalanan karir mereka. Baik Martua dan Mangiring ternyata memiliki pengalaman bekerja di pemerintahan. Dengan berbagai pengalaman itu, mereka berdua sepakat menerapkannya di Kabupaten Samosir.
Saya dan Mangiring Tamba, akan menciptakan yang belum ada di Samosir menjadi ada. Inilah yang selama ini saya capai sehingga saya dipercaya menjadi pejabat di Propinsi Jambi dan Kota Jambi. Sangat disayangkan, hampir Rp 2.5 triliun anggaran masuk ke Samosir sejak menjadi Kabupaten tapi seperti yang dikatakan Parlin Manihuruk tadi, tidak ada jalan mulus. Istilah Parlin tadi selama ini ada yang menggigit aspal, makan semen dan makan batu. Pemakan benda-benda itu, niscaya akan kita singkirkan dalam membangun Kabupaten Samosir ke depan, kata Martua Sitanggang.
Ketua Punguan Pomparan Raja Sitempang JP Sitanggang yang hadir dalam kampanye itu mengatakan Martua Sitanggang direstui untuk maju menjadi calon Bupati Samosir. Jika ada marga Sitanggang lain yang maju, dia tidak mendapat restu dari Punguan Pomparan Raja Sitempang. “Itu keinginan pribadinya, tidak ada restu dari organisasi,” ujar JP Sitanggang.
Di Samosir, PNS Takut Beda Pilihan Karena Takut Dipindahkan
Parlin Manihuruk, aktivis yang sudah mendampingi kaum petani dan nelayan selama 25 tahun di Sumatera Utara mengingatkan sekarang bukan jaman orde baru. Hal itu ditegaskan khususnya kepada kalangan PNS yang terkesan takut beda pilihan dengan atasan.
Saya sudah jalani Samosir ini, bahkan Sumatera Utara. Kita bukan hidup di jaman orde baru lagi yang saat itu, pilihan PNS harus sama dengan atasan. Sayangnya hal itu masih terjadi di Samosir. Pengalaman Pemilu lalu, ada salah seorang marga Sinaga di Desa Huta Ginjang dipindahkan hanya karena dia beda pilihan dengan atasannya. Bukan jamannya dan tolak pemimpin yang masih bertindak otoriter dan menakut-nakuti, ajak Parlin. (T12/q)