Senin, 22 Maret 2010

Pemantapan Kontingen Samosir Menuju Jamnas - 350 Pramuka Penggalang Ikut Jamda

User Rating: / 0
PoorBest
WRITTEN BY REDAKSI WEB
thursday, 18 march 2010 07:29
Sekitar 350 anggota Pramuka serta Pembina pendamping Kabupaten Samosir yang berasal dari berbagai SMP di 6 kecamatan mengikuti Jambore Cabang (Jamcab) 2010 yang berlangsung pada Sabtu (13/3) hingga Jumat (16/3) di SMAN 1 Palipi, Samosir.

Jamcab Samosir merupakan pertemuan besar Pramuka Penggalang yang tediri dari utusan Gugus Depan (Gudep) yang direkomendasikan oleh Kwartir Ranting yang diselenggarakan dalam bentuk perkemahan dengan melakukan berbagai aktivitas yang bersifat kreatif, produktif, edukatif, inovatif dan rekreatif di alam terbuka.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Jambore tersebut di antaranya Olimpiade Pelajaran mencakup Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika serta ilmu Pramuka, Lomba Tata Upacara, Pionering, Hasta Karya, Pentas Seni (khusus tortor Batak), Lintas Alam, Lomba Pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dan berbagai kegiatan lainnya.

Ditemui di sela-sela kegiatan atas nama Panitia, Bosco Antonius Marbun mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut guna menanamkan nilai-nilai luhur kepramukaan, berbangsa, bertanah air dan alam isinya. Dapat menyesuaikan diri dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi perkembangan masyarakat, meningkatnya fasilitas pendukung kegiatan gerakan Pramuka Kwartir Cabang Samosir serta membentuk kepribadian peserta didik sekaligus ajang persiapan dan pemantapan kontingen Samosir dalam jambore daerah tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 serta Jambore tingkat Nasional (Jamnas) 2011.

Lebih lanjut Bosco mengatakan bahwa dalam Jamcab tersebut peserta diberikan materi berupa penyuluhan tentang bahaya narkoba, pencegahan kenakanlan remaja serta kegiatan untuk mempersiapkan kader bangsa yang memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila, disiplin serta kuat mental dan fisik, bermoral tinggi dan intelektual sehingga menjadikan generasi Indonesia yang berwatak, dan berbudi luhur yang sehat jasmani dan rohani.

Terkait dengan absennya 3 kecamatan menurut Bosco di samping alasan pelatih tidak ada juga dikarenakan kurang kesadaran pelajar tentang Gerakan Pramuka yang merupakan gerakan kaum muda untuk membina diri dengan bantuan orang dewasa, yang diselenggarakan melalui program pendidikan luar sekolah.

“Para siswa rata-rata menganggap pramuka cuma berkemah padahal banyak kegiatan bermanfaat yang bisa dipetik. Makna pentingnya Pramuka adalah untuk ikut mendidik dan mengembangkan potensi anak-anak bangsa," jelas Bosco.

TETTY NAIBAHO|GLOBAL|SAMOSIR

Tidak ada komentar: