Sabtu, 30 Januari 2010

“Menghilang” di Tengah Sosialisasi Pencalonan Bupati Samosir?

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Januari 30th, 2010
Medan (SIB)
Keturunan Tuan Situmorang Si Pitu Ama, khususnya yang berdomisili di Bona Pasogit Kabupaten Samosir, mempertanyakan keberadaan Dr Ir Binsar Situmorang MSi, yang tiba-tiba terkesan menghilang di tengah sosialisasinya sebagai Balon Bupati Samosir periode 2010-2015. Hal itu mereka sampaikan melalui surat yang dilayangkan kepada Ketua Umum DPP Parsadaan Situmorang Si Pitu Ama se Indonesia dan Ketua Umum BPP SIMA Center.
Dalam surat itu antara lain mereka mempertanyakan kenapa tiba-tiba Dr Ir Binsar Situmorang MSi tidak lagi melanjutkan jadual kunjungan dan sosialisasi sesuai jadual yang sudah disusun. Selain itu, tindakan yang bersangkutan juga dinilai melecehkan adat dan budaya Batak, khususnya keturunan Tuan Situmorang. Seperti ikrar yang telah dilakukan di ‘Jabi Jabi si Sangapan’ di Urat Palipi Samosir (semacam tempat bersejarah dan sakral bagi Pomparan Situmorang Si Pitu Ama), bahwa Binsar Situmorang bersedia maju sebagai balon bupati.
Pada tanggal 15 Agustus 2009, di tempat itu semua pomparan Situmorang Si Pitu Ama dan Binsar sudah berikrar untuk mendukung Binsar Situmorang maju sebagai calon bupati. Ini masih dilanjutkan lagi dengan acara doa di HKBP Urat, serta deklarasi di halaman gereja dihadiri ribuan orang Urat, juga keluarga besar Binsar termasuk orangtuanya yaitu Ir Sura Situmorang yang salah satu tokoh Situmorang serta pernah menjadi Ketua DPP Situmorang Si Pitu Ama.
Belum lagi acara adat lainnya seperti pemberian ‘borhat-borhat’ berupa tongkat dan ulos, dan sejumlah uang yang dikumpulkan secara spontan.
Tapi kenyataannya, lanjut mereka dalam surat itu, semuanya seperti diabaikan Binsar Situmorang, karena yang bersangkutan tiba-tiba terkesan menghilang dan tidak lagi melanjutkan proses sosialisasi yang tengah berjalan. Padahal disebutkan, ribuan pomparan Situmorang Si Pitu Ama se Samosir telah melakukan aktifitas tanpa pamrih, terkait sosialisasi untuk kepentingan pencalonan dimaksud. “Kami mempertanyakan keseriusan Binsar Situmorang maju sebagai Balon Bupati Samosir”, ujar seorang tokoh marga Situmorang yang tidak mau ditulis namanya.
“Menurut informasi yang beredar, Dr Ir Binsar Situmorang MSi telah mengundurkan diri sebagai Balon Bupati Samosir periode 2010-2015, walau informasi tersebut belum dapat diterima, sebab yang bersangkutan belum memberitahukan pengunduran dirinya”, demikian sepenggal isi surat yang ditandatangani para tokoh marga dan pengetua Situmorang Si Pitu Ama tersebut.
Dikatakan dalam surat itu, jika benar Binsar Situmorang telah mengundurkan diri sebagai balon bupati tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada ‘pomparan’ Tuan Situmorang Si Pitu Ama, maka tindakan tersebut adalah merupakan pelecehan terhadap seluruh ‘pomparan’ Tuan Situmorang Si Pitu Ama. Tindakan ini juga dianggap menghalangi atau merampas hak keturunan Tuan Situmorang lainnya yang juga ingin mencalonkan diri, sebab demi mendukung Binsar Situmorang, mereka rela mundur dan mendukung Binsar Situmorang.
Disebutkan, tindakan Binsar Situmorang ini telah membuat ribuan ‘pomparan’ Tuan Situmorang Si Pitu Ama di Kabupaten Samosir mengaku kerugian, baik moral maupun material, bahkan kehilangan harkat, martabat, dan harga diri di tengah masyarakat luas, yang tidak dapat ternilai dengan mata uang apa pun.
“Bahwa jika benar Dr Ir Binsar Situmorang MSi mengundurkan diri menjadi balon bupati, maka pengetua dan tokoh adat bersama seluruh pomparan Tuan Situmorang Si Pitu Ama Bonapasogit, boru, dohot bere, akan menentukan sikap dengan meminta pertanggungjawaban kepada Dr Ir Binsar Situmorang MSi melalui ‘ruhut adat’ dan akan ‘martonggo’ kembali di ‘Jabi Jabi si Sangapan di Urat Samosir. Selain itu juga akan dituntut secara hukum yang berlaku di Indonesia, baik perdata maupun pidana”, sebut para tokoh adat dalam surat tersebut.
Yang patut disesalkan lagi, lanjut mereka, semangat seluruh keturunan Situmorang Si Pitu Ama untuk di Samosir mendukung Dr Ir Binsar Situmorang MSi benar-benar tulus, terbukti telah terbentuk kepengurusan untuk mendukung pencalonan dimaksud mulai dari tingkat kabupate, kecamatan, hingga TPS. Selain itu, dalam setiap pertemuan yang diadakan, hampir selalu dihadiri seribuan lebih massa.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Umum DPP Situmorang Si Pitu Ama se Indonesia Kombes (Purn) DU Sitohang membenarkan keberadaan surat tersebut dan telah mengetahui apa isinya. “Tapi sudah diselesaikan secara internal dan Binsar Situmorang juga telah memberikan jawaban. Baiknya, kalau ada anggota yang belum mengetahui, datanglah kepada pengurus”, katanya saat dihubungi via ponselnya, Kamis (28/1).
Namun DU Sitohang tidak bersedia merinci, penyelesaian bagaimana yang telah diambil maupun jawaban apa yang diberikan Dr Binsar Situmorang kepada organisasi marga. Dan juga tidak memberikan jawaban, apakah organisasi marga tersebut tetap memajukan Dr Binsar Situmorang, atau mencari penggantinya. Demikian juga mengenai sulitnya Binsar Situmorang dihubungi, dia tidak bersedia berkomentar.
“Nantilah kita bicara lagi”, katanya mengakhiri pembicaraan.
Sementara itu, Dr Ir Binsar Situmorang MSi sendiri, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dimintai penjelasan seputar masalah ini. Ketika dihubungi Kamis (28/1) malam, telepon selulernya diangkat seorang pria mengaku bernama Sofi Siagian dan mengatakan Pak Binsar lagi keluar. Ditanya soal rumor pengunduran diri Binsar sebagai Balon Bupati, Siagian mengaku tidak mengetahui. (r9/c)

Tidak ada komentar: