Rabu, 24 Februari 2010

Ahli lingkungan khawatirkan Danau Toba akan punah

MONDAY, 01 FEBRUARY 2010 23:54
Ahli lingkungan khawatirkan Danau Toba akan punah
Warta - Warta Fokus
WASPADA ONLINE


(Wordpress.com)
MEDAN - Sumber-sumber pencemaran di kawasan Danau Toba seperti pencemaran limbah, kotor/banyak sampah, pendangkalan akibat sedimentasi dan erosi, banyaknya eceng gondok, kadar asam tinggi, hutan gundul, tata ruang tidak sesuai peruntukan, lahan kritis semakin luas, stabilitas permukaan air fluktuatif dan populasi ikan berkurang sudah mencapai titik kritis.

Bila penyelematan kawasan Danau Toba diabaikan akan berdampak pada “matinya” Danau Toba berarti melenyapkam entitas suku Batak yang lahir dan berawal di Sianjur Mula-Mula, sebuah lokasi di Samosir sebagai asal usul tanah leluhur.

Pimpinan proyek International Tropical Timber Organization, Subarudi, mengatakan untuk menanggulangi tingkat kerusakan alam dan pencemaran lingkungan di sekitar wilayah Danau Toba diperlukan komitmen kuat dari tujuh pemerintah kabupaten/kota Dinas Kehutanan yang berada di kawasan Danau Toba untuk menunjukkan keseriusannya mengubah paradigma pengelolaan sistem keproyekan rehabilitasi hutan dan lahan dengan lebih berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan kebun bibit desa yang sudah terbangun agar kesinambungan rehabilitasi dapat terwujud.

Ahli lingkungan, A Ngaloken Ginting, mengatakan perlunya prioritas utama rehabilitasi pada areal yang berpotensi tinggi erosi seluas 16.226 hektar dan areal yang rawan longsor seluas 12.681 hektar. Areal tersebut diasumsi berada di dalam areal lahan kritis yang berada di Daerah Tangkapan Air Danau Toba.

Editor: AMIR SYARIF SIREGAR

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir memperoleh dana Penanggulangan Bencana Alam (PBA) sebesar Rp10 miliar dari pemerintah pusat.

Pemkab Samosir peroleh dana PBA Rp10 M
Warta - Sumut
WASPADA ONLINE

SAMOSIR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir memperoleh dana Penanggulangan Bencana Alam (PBA) sebesar Rp10 miliar dari pemerintah pusat.

Alokasi dana itu, dari DIPA BNPB 2010. Dana itu dikelola Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Samosir. Alokasi dana yang berasal dari DIPA BNPB untuk jalan raya, irigasi dan drainase, persungaian rawa dan pantai, jembatan serta bangunan non perumahan.

Dinas PU Kabupaten Samosir memploting anggaran untuk kegiatan pembangunan yang di rinci menjadi 21 Paket.

Menanggapi itu, bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Samosir, Robinson Simarmata, kepada Waspada, pagi ini, mengemukakan, PU Samosir diharapkan mampu memberikan kualitas prima atas 21 paket proyek ini, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari Dana DIPA BNPB.

Mangindar Simbolon Resmi Mendaftar ke PDI-Perjuangan

Posted in Berita Utama by Redaksi on Februari 10th, 2010

MENDAFTAR KE PDI-PERJUANGAN: Ir Mangindar Simbolon (Bupati Samosir) menyerahkan berkasnya kepada ketua tim penjaringan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Samosir DPC PDI-Perjuangan Samosir, Drs.Ganda Tambunan saat mendaftar ke kantor DPC PDI-Perjuangan Samosir, Selasa (9/2).

Samosir (SIB)
Ir Mangindar Simbolon (Bupati Samosir sekarang) resmi mendaftar ke PDI-Perjuangan, Selasa (9/2). Datang didampingi istri Artha br Sitinjak, Mangindar dan rombongan disambut ketua tim penjaringan bakal calon Bupati Samosir dari PDI-Perjuangan Ganda Tambunan di kantornya Jl.Sisingamangaraja Pangururan.
Sebelum menyerahkan berkasnya, Mangindar mengatakan ketertarikannya kepada PDI-Perjuangan karena mempunyai konsep perjuangan yang sama dengan dirinya.
“Saya punya ketertarikan dengan PDI-Perjuangan karena komitmennya dalam memperjuangan rakyat kecil sama dengan visi saya yang pro kepada ekonomi kerakyatan. Mudah-mudahan, tim penjaringan nantinya secepatnya membawa berkas saya ke DPP PDI-Perjuangan agar segera mendapatkan rekomendasi”, kata Mangindar.
Ketua tim penjaringan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Samosir Ganda Tambunan menjelaskan sudah ada dua orang yang resmi mendaftar ke PDI-Perjuangan. Pertama atas nama Bachtiar Sitanggang dan Mangindar Simbolon.
Wakilnya Harus Punya Lima Kriteria
Usai menyerahkan berkasnya, Mangindar mendapatkan banyak pertanyaan dari wartawan, di antaranya terkait siapa sosok yang nantinya akan menjadi wakilnya dalam Pemilukada Samosir 9 Juni mendatang.
Ada beberapa yang datang sehingga sulit untuk menentukan pilihan. Tapi saya sudah tetapkan sosok yang bakal menjadi pendamping saya dalam Pemilukada nanti sedikitnya memiliki lima kriteria.
Pertama dia harus memahami sistem pemerintahan, mengenal dan dikenal oleh masyarakat Samosir, cerdas dalam menyelesaikan persoalan, bijaksana dan beragama Katolik, jawab Mangindar.
Walau belum mau menjawab kapan kira-kira sosok itu akan ditentukan, namun Mangindar mengatakan dalam waktu dekat akan terlihat. Menurutnya akan diadakan satu acara seperti deklarasi begitu calon wakilnya sudah ditentukan.
Mangindar yang sekarang masih menjadi Bupati Samosir juga mengatakan akan terus melanjutkan dan memantapkan visi misinya dalam menjadikan Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata.
Ya pasti itu. Bukan sekedar melanjutkan tapi akan memantapkan yang sudah kita kerjakan sekarang ini, tegasnya.
Selain mendaftar ke PDI-Perjuangan, Mangindar Simbolon juga sudah mendaftar ke partai Hanura, PKPI dan PKDI. Namun semuanya masih dalam tahapan proses menunggu hasil rekomendasi masing-masing partai.
DPC PDI-P Samosir Akan Dukung Calon yang Diusung Partai
DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Samosir komit akan dukung calon yang akan diusung partai. Setidaknya hal itu dikatakan Ir Tunggul Habeahan, salah satu anggota tim penjaringan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Samosir.
DPC PDI-Perjuangan sudah memberikan tugas kepada kami sebagai tim penjaringan untuk menerima pendaftaran bagi balon Bupati Samosir dan wakilnya periode 2010-2015. Sampai saat ini masih dua orang yang sudah mendaftar yaitu Bachtiar Sitanggang dan Mangindar Simbolon, terang Tunggul.
Dia menjelaskan tim itu akan melakukan verifikasi berkas bakal calon sesuai dengan mekanisme partai. Hasilnya akan dikirim segera ke DPP sembari menunggu siapa yang akan direkomendasi partai.
Kami dari tim penjaringan juga berharap bakal calon juga tetap melakukan komunikasi dengan DPD dan DPP agar rekomendasi secepatnya keluar. Hal itu penting agar DPC dapat sesegera mungkin mensosialisasikan bakal calon ke PAC dan seterusnya sampai akar rumput dan simpatisan partai. Dengan demikian mesin partai dapat bergerak lebih cepat untuk memenangkan calonnya dalam Pemilukada Samosir, terang Tunggul.
Tidak lupa, dia berharap kepada seluruh masyarakat Samosir yang sudah terdaftar menggunakan hak pilihnya tanpa mau dijanjikan sesuatu. Kepada para calon diminta untuk bersaing secara sehat dengan memberikan pendidikan politik yang positip.
Bupati Samosir Bangga Banyak Orang Ingin Jadi Bupati Samosir
Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengatakan bangga melihat banyaknya orang yang ingin menjadi Bupati Samosir periode 2010-2015. Menurutnya, hal itu menunjukkan kecintaan terhadap Samosir dan juga menunjukkan kecerdasan orang Samosir.
“Saya selaku Bupati sangat bangga dengan banyaknya orang yang berniat menjadi Bupati Samosir periode 2010-2015. Selain menunjukkan semakin banyak yang cinta daerah ini, hal itu menunjukkan kalau orang Samosir memang sudah banyak yang cerdas,” jawab Mangindar usai mendaftar ke PDI-Perjuangan Samosir.
Ditanya minimnya baliho dari para bakal calon di Samosir yang terpasang, menurut Mangindar akan lebih baik. Pasalnya, pemasangan baliho itu dapat menimbulkan perselisihan.
“Bisa terjadi perselisihan hanya karena berebut tempat. Tapi saya yakin, penduduk Samosir sudah jeli dalam menentukan pilihan. Jangan lihat balihonya, lihat orangnya,” kata Mangindar. (T12/i)

Menghilang” di Tengah Sosialisasi Pencalonan Bupati Samosir?

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Januari 30th, 2010
Medan (SIB)
Keturunan Tuan Situmorang Si Pitu Ama, khususnya yang berdomisili di Bona Pasogit Kabupaten Samosir, mempertanyakan keberadaan Dr Ir Binsar Situmorang MSi, yang tiba-tiba terkesan menghilang di tengah sosialisasinya sebagai Balon Bupati Samosir periode 2010-2015. Hal itu mereka sampaikan melalui surat yang dilayangkan kepada Ketua Umum DPP Parsadaan Situmorang Si Pitu Ama se Indonesia dan Ketua Umum BPP SIMA Center.
Dalam surat itu antara lain mereka mempertanyakan kenapa tiba-tiba Dr Ir Binsar Situmorang MSi tidak lagi melanjutkan jadual kunjungan dan sosialisasi sesuai jadual yang sudah disusun. Selain itu, tindakan yang bersangkutan juga dinilai melecehkan adat dan budaya Batak, khususnya keturunan Tuan Situmorang. Seperti ikrar yang telah dilakukan di ‘Jabi Jabi si Sangapan’ di Urat Palipi Samosir (semacam tempat bersejarah dan sakral bagi Pomparan Situmorang Si Pitu Ama), bahwa Binsar Situmorang bersedia maju sebagai balon bupati.
Pada tanggal 15 Agustus 2009, di tempat itu semua pomparan Situmorang Si Pitu Ama dan Binsar sudah berikrar untuk mendukung Binsar Situmorang maju sebagai calon bupati. Ini masih dilanjutkan lagi dengan acara doa di HKBP Urat, serta deklarasi di halaman gereja dihadiri ribuan orang Urat, juga keluarga besar Binsar termasuk orangtuanya yaitu Ir Sura Situmorang yang salah satu tokoh Situmorang serta pernah menjadi Ketua DPP Situmorang Si Pitu Ama.
Belum lagi acara adat lainnya seperti pemberian ‘borhat-borhat’ berupa tongkat dan ulos, dan sejumlah uang yang dikumpulkan secara spontan.
Tapi kenyataannya, lanjut mereka dalam surat itu, semuanya seperti diabaikan Binsar Situmorang, karena yang bersangkutan tiba-tiba terkesan menghilang dan tidak lagi melanjutkan proses sosialisasi yang tengah berjalan. Padahal disebutkan, ribuan pomparan Situmorang Si Pitu Ama se Samosir telah melakukan aktifitas tanpa pamrih, terkait sosialisasi untuk kepentingan pencalonan dimaksud. “Kami mempertanyakan keseriusan Binsar Situmorang maju sebagai Balon Bupati Samosir”, ujar seorang tokoh marga Situmorang yang tidak mau ditulis namanya.
“Menurut informasi yang beredar, Dr Ir Binsar Situmorang MSi telah mengundurkan diri sebagai Balon Bupati Samosir periode 2010-2015, walau informasi tersebut belum dapat diterima, sebab yang bersangkutan belum memberitahukan pengunduran dirinya”, demikian sepenggal isi surat yang ditandatangani para tokoh marga dan pengetua Situmorang Si Pitu Ama tersebut.
Dikatakan dalam surat itu, jika benar Binsar Situmorang telah mengundurkan diri sebagai balon bupati tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada ‘pomparan’ Tuan Situmorang Si Pitu Ama, maka tindakan tersebut adalah merupakan pelecehan terhadap seluruh ‘pomparan’ Tuan Situmorang Si Pitu Ama. Tindakan ini juga dianggap menghalangi atau merampas hak keturunan Tuan Situmorang lainnya yang juga ingin mencalonkan diri, sebab demi mendukung Binsar Situmorang, mereka rela mundur dan mendukung Binsar Situmorang.
Disebutkan, tindakan Binsar Situmorang ini telah membuat ribuan ‘pomparan’ Tuan Situmorang Si Pitu Ama di Kabupaten Samosir mengaku kerugian, baik moral maupun material, bahkan kehilangan harkat, martabat, dan harga diri di tengah masyarakat luas, yang tidak dapat ternilai dengan mata uang apa pun.
“Bahwa jika benar Dr Ir Binsar Situmorang MSi mengundurkan diri menjadi balon bupati, maka pengetua dan tokoh adat bersama seluruh pomparan Tuan Situmorang Si Pitu Ama Bonapasogit, boru, dohot bere, akan menentukan sikap dengan meminta pertanggungjawaban kepada Dr Ir Binsar Situmorang MSi melalui ‘ruhut adat’ dan akan ‘martonggo’ kembali di ‘Jabi Jabi si Sangapan di Urat Samosir. Selain itu juga akan dituntut secara hukum yang berlaku di Indonesia, baik perdata maupun pidana”, sebut para tokoh adat dalam surat tersebut.
Yang patut disesalkan lagi, lanjut mereka, semangat seluruh keturunan Situmorang Si Pitu Ama untuk di Samosir mendukung Dr Ir Binsar Situmorang MSi benar-benar tulus, terbukti telah terbentuk kepengurusan untuk mendukung pencalonan dimaksud mulai dari tingkat kabupate, kecamatan, hingga TPS. Selain itu, dalam setiap pertemuan yang diadakan, hampir selalu dihadiri seribuan lebih massa.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Umum DPP Situmorang Si Pitu Ama se Indonesia Kombes (Purn) DU Sitohang membenarkan keberadaan surat tersebut dan telah mengetahui apa isinya. “Tapi sudah diselesaikan secara internal dan Binsar Situmorang juga telah memberikan jawaban. Baiknya, kalau ada anggota yang belum mengetahui, datanglah kepada pengurus”, katanya saat dihubungi via ponselnya, Kamis (28/1).
Namun DU Sitohang tidak bersedia merinci, penyelesaian bagaimana yang telah diambil maupun jawaban apa yang diberikan Dr Binsar Situmorang kepada organisasi marga. Dan juga tidak memberikan jawaban, apakah organisasi marga tersebut tetap memajukan Dr Binsar Situmorang, atau mencari penggantinya. Demikian juga mengenai sulitnya Binsar Situmorang dihubungi, dia tidak bersedia berkomentar.
“Nantilah kita bicara lagi”, katanya mengakhiri pembicaraan.
Sementara itu, Dr Ir Binsar Situmorang MSi sendiri, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dimintai penjelasan seputar masalah ini. Ketika dihubungi Kamis (28/1) malam, telepon selulernya diangkat seorang pria mengaku bernama Sofi Siagian dan mengatakan Pak Binsar lagi keluar. Ditanya soal rumor pengunduran diri Binsar sebagai Balon Bupati, Siagian mengaku tidak mengetahui. (r9/c)

Dugaan Penyimpangan APBD Kab Samosir ”Cooling Down” di Kejatisu

Posted in Berita Utama by Redaksi on Februari 1st, 2010
Medan (SIB)
Pengusutan kasus dugaan penyimpangan pengelolaan APBD di beberapa Dinas Pemkab Samosir TA 2007, yang pekan lalu sempat memasuki tahap penyelidikan dengan memanggil sedikitnya 4 kepala dinas (Kadis), untuk sementara “cooling down” di Kejatisu karena dikhawatirkan dikait-kaitkan dan dimanfaatkan pihak tertentu untuk kepentingan politik terkait Pilkada Samosir tahun ini.
Menurut Aspidsus Kejatisu Erbindo Saragih SH MH kepada wartawan, Jumat (29/1), ”cooling down” maksudnya bukan berarti penanganan kasus dihentikan, hanya saja penyelidikan dengan memanggil dan memeriksa pejabat/staf dan pihak terkait lainnya dengan pengelolaan APBD, untuk sementara tidak dilakukan.
Hal ini disampaikan Aspidsus menjawab wartawan, ketika ditanyakan sejauh mana perkembangan penanganan kasus dugaan penyimpangan APBD 2007 Pemkab Samosir, yang sebelumnya terkesan serius dengan memanggil dan memeriksa 4 Kadis Pemkab Samosir yaitu Kadis Tarukim MS SH, Kadis PU PS, Kadis Diknas Drs JBS dan Kadis Pariwsata/Seni Budaya MB, sebagaimana diberitakan media massa. Permintaan keterangan dilakukan oleh tim jaksa di antaranya TR Limbong dan Netty Silaen.
“Untuk sementara cooling down dululah soalnya tahun ini mungkin Samosir ikut Pilkada. Nanti pengusutan kasus itu diasumsikan pihak lain terkait Pilkada. Kita di Kejaksaan tidak mau diperalat untuk kepentingan politik melalui penanganan kasus, tetapi harus benar benar murni dalam penegakan hukum,” ujar Erbindo.
Ketika ditanya, apakah hasil pemeriksaan para Kepala Dinas Pemkab Samosir layak ditindaklanjuti dalam arti ditemukan bukti awal indikasi penyimpangan pengelolaan APBD, Aspidsus tidak menanggapinya dengan alasan karena masih tahap penyelidikan. Apakah karena sulit menindaklanjutinya mengingat penggunaan APBD itu sudah 3 tahun lalu, Aspidsus juga tidak mengomentarinya.
Lalu ditanya wartawan lagi, mengapa pemeriksaan atau permintaan keterangan dimulai dari atas seperti Kadis langsung dan bukan mulai dari bawah dulu seperti para staf, menurut Aspidsus itu soal strategi penanganan kasus. Ditanya sampai kapan “cooling down” kalau memang indikasi penyimpangan itu kuat sesuai laporan masyarakat dan pemeriksaan para Kadis, Aspidsus hanya mengatakan, “kita lihat saja nanti”.
Program 100 Hari
Sementara itu, dalam rangka Program 100 hari khususnya kinerja penegakan hukum di Kejatisu dan jajaran kejari se Sumut, menurut Erbindo Saragih SH MH yang baru tugas sekitar 2 bulan jadi Aspidsus, sejak 21 Oktober 2009 s/d 29 Januari 2010, Kejatisu menangani 11 perkara korupsi tingkat penyidikan dari 37 kasus di Sumut dan tingkat penuntutan (persidangan) 12 perkara korupsi sedang uang yang diselamatkan Rp 100 juta oleh Kejari Medan. (M2/i)

Listrik Byar Pet, Pengusaha Samosir Rugi

WRITTEN BY REDAKSI WEB
friday, 12 february 2010 11:12
Seringnya listrik padam secara mendadak membuat warga Samosir jengkel dan mengeluh. Selain itu, akibat listrik yang kerap byar-pet, para pengusaha di Samosir mengalami kerugian materi lumayan banyak. "Selain berkurangnya pendapatan, sejumlah peralatan usaha yang bergantung pada listrik mengalami kerusakan. Dari sisi pendapatan jelas berpengaruh. Tapi kerusakan peralatan elektronik lebih merugikan lagi," kata Br Gultom seorang pengusaha warnet di Pangururan.

Selain tidak menyenangkan, listrik yang sering padam memicu terjadinya kerusakan peralatan rumah-tangga. Warga kesal karena meski listrik sering padam mereka tetap didenda bila telat membayar rekening listrik. Alasan pihak PLN selama ini selalu itu-itu saja. Listrik padam diakibatkan kabel listrik yang tertimpa dahan pohon di pinggir jalan.

"Pemadaman ada yang terjadwal, ada juga yang tidak. Kalau terjadwal, disebabkan perbaikan ataupun peremajaan alat. Sedangkan pemadaman tidak terjadwal karena gangguan alam, seperti hujan dan dahan pohon yang mengenai kabel," kata Majager PLN Cabang Pematangsiantar Ranting Pangururan Hiro P Pardede yang ditemui di ruangannya, Kamis (11/2).

Aksi memangkas pohon yang terkena jaringan kabel PLN bertegangan tinggi terus dilakukan di sepanjang sisi jalan yang ditumbuhi pepohonan liar atau pun tanaman warga yang bertujuan untuk mencegah sentuhan antara ujung pohon dan kabel listrik yang akibatnya bisa terjadi korsleting di tempat tersebut. Selain membahayakan orang juga mengakibatkan listrik putus jaringan secara otomatis dan terjadilah padam listrik secara tiba- tiba.

"Bila sebatang pohon daunnya menyentuh kabel bertegangan tinggi pada saat hujan menimbulkan aliran listrik pada pohon tersebut, ini dapat membahayakan siapa saja yang lewat di bawah pohon tersebut," kata Hiro
Lebih lanjut Hiro menjelaskan bahwa sebelum melakukan pemangkasan terhadap pohon terlebih dahulu ada izin dari pemilik pohon atau yang menanam agar tidak terjadi komplain dari pemilik pohon.

"Demi keselamatan, kami mengimbau pada warga sepanjang jaringan PLN agar merelakan pohonnya dipangkas dan kalau dinilai tak berguna lebih baik ditebang saja demi keamanan kita semua, karena sudah banyak kejadian yang menimpa saudara-saudara kita yang meninggal akibat tersengat aliran listrik saat terjadi hujan dan agar tidak terjadi pemadaman secara tiba-tiba jika ada ranting pohon yang kena ke kabel listrik," imbau Hiro.

Bursa Balon Bupati Samosir Semakin Ramai, Kader PDI-Perjuangan Fransiskus Sitanggang SE Mendaftar ke PDI-Perjuangan

Posted in Berita Utama by Redaksi on Februari 15th, 2010
Samosir (SIB)
Mendekati Pemilukada Samosir 9 Juni mendatang, bursa bakal calon Bupati Samosir semakin ramai. Setelah dua orang mendaftar ke PDI-Perjuangan untuk direkomendasi sebagai calon Bupati dan calon wakil Bupati Samosir periode 2010-2015, Jumat (12/2), Fransiskus Sitanggang SE juga resmi diterima tim penjaringan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Samosir periode 2010-2015 di kantor DPC PDI-Perjuangan Jalan Sisingamangaraja Pangururan Samosir.
Mengenakan jaket bernuansa merah lengkap dengan atribut PDI-Perjuangan, Fransiskus Sitanggang yakin pasangan mereka akan direkomendasi oleh PDI-Perjuangan untuk diusung sebagai calon Bupati Samosir 2010-2015. Keyakinan itu didasari keberadaan Fransiskus selama ini di PDI-Perjuangan baik berkiprah di Sumatera Utara dan sekarang menjabat wakil ketua DPC PDI-Perjuangan Samosir.
Ditanya kenapa terkesan tiba-tiba berkeinginan maju sebagai bakal calon Bupati Samosir, Fransiskus Sitanggang yang cukup dikenal sejak menjadi Ketua Senat Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara periode 1997-2001 itu tidak sependapat. Malah dia mengatakan sudah lama dan cukup matang mempersiapkan diri. Hanya saja tidak terbuka seperti pasangan lainnya.
Tanggapan itu jelas salah. Kami sudah lama mempersiapkan diri untuk ikut dalam Pemilukada Samosir sebagai salah satu pasangan calon. Keinginan kami bukan tiba-tiba, kami merasa sudah matang dan saatnya untuk dimunculkan agar rakyat Samosir mengetahuinya, jawab Fransiskus.
Ditanya siapa pasangannya akan maju dalam Pemilukada nanti, wakil ketua DPC PDI-Perjuangan itu mengatakan dirinya akan disandingkan dengan Drs Jabukka Situmorang. Dengan adanya persiapan selama ini yang cukup matang, disepakati Jabukka Situmoranglah yang maju sebagai calon Bupati dan dia calon wakil Bupati Samosir periode 2010-2015.
Kader PDI-P Terlahir Sebagai Pemenang
Fransiskus Sitanggang yakin, merekalah (bersama Drs.Jabukka Situmorang) yang akan direkomendasi PDI-Perjuangan sebagai calon Bupati Samosir walau sudah ada dua orang yang mendaftar ke partai itu lebih dahulu. Keyakinan itu tentu karena dirinya sebagai kader PDI-Perjuangan.
Setiap kader PDI-Perjuangan itu sudah dilahirkan untuk jadi pemenang. Jadi kami yakin rekomendasi itu tidak jauh dari kami. Kami sadar betul kenapa harus mendaftar ke PDI-Perjuangan karena partai ini sangat nasionalis dengan beberapa keunggulannya, terang Fransiskus yang cukup dikenal di kalangan pelajar/mahasiswa pasca reformasi dalam Gerakan’98 di Sumatera Utara.
Dia menjelaskan nasionalisme yang terkandung dalam tubuh PDI-Perjuangan itu merupakan jawaban atas keluhan rakyat selama ini. Hal itu disebabkan PDI-Perjuangan dibesarkan oleh darah dan keringat, mempunyai massa yang militan, percaya diri yang tinggi karena dukungan kader dan simpatisan dan pernah menjadi partai oposisi untuk mengkritisi pemerintahan.
Tidak Gentar Dengan Dua Incumbent yang Akan Maju
Dua nama yang sudah tidak asing ditelinga rakyat Samosir yang akan menjadi calon incumbent dalam Pemilukada Samosir nanti ternyata tidak menggentarkan pasangan Drs.Jabukka Situmorang dan Fransiskus Sitanggang. Terlebih, Ir.Mangindar Simbolon yang juga sudah mendaftar ke tim penjaringan PDI-Perjuangan.
“Seperti saya katakan tadi kader PDI-Perjuangan terlahir untuk menang dan siap bertanding. Lalu kenapa harus gentar kepada mereka. Malah, adanya incumbent yang mendaftar kemari menjadi satu pemicu untuk lebih semangat lagi bertanding,” tegas Fransiskus yang juga wakil ketua Pemuda Katolik Komda Sumatera Utara saat ini.
Ketegasan itu seolah mendapat angin segar dari ketua tim penjaringan DPC PDI-Perjuangan Drs.Ganda Tambunan. Menurutnya kedatangan Fransiskus mendaftar suatu hal yang patut dipuji.
Kami bangga saudara Fransiskus Sitanggang yang selama ini duduk sebagai wakil ketua DPC PDI-Perjuangan Samosir mengembalikan formulir pendaftaran. Dari enam orang yang mengambil formulir, sampai sekarang hanya tiga yang mengembalikan dengan mendaftar resmi yaitu atas nama Bachtiar Sitanggang, Mangindar Simbolon dan sekarang Fransiskus Sitanggang, papar Ganda disambut gembira pengurus DPC PDI-Perjuangan yang hadir seperti ketua DPC PDI-Perjuangan Jhony Naibaho dan pengurus lainnya seperti Pahala Tua Simbolon, Tunggul Habeahan, Muliono Sagala, Muda Sinaga dan Marro Nainggolan serta pengurus lainnya.
Jhony dengan singkat menjelaskan, tim penjaringanlah yang bertugas menerima pendaftran bakal calon Bupati dan wakil Bupati Samosir. Ketua dan Sekretaris DPC PDI-Perjuangan bersama dengan pengurus DPD PDI-Perjuangan Sumut akan melakukan verifikasi berkas dan mengantar nama yang mendaftar ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi.
Jadi siapapun yang akan direkomendasi oleh DPP PDI-Perjuangan sudah melalui tahapan dan mekanisme yang dibuat partai. Semuanya harus menerima dengan legowo, kata Jhony. (T12)

Senin, 22 Februari 2010

Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 178225 Onanrunggu Belum Selesai

Kasek Jarang di Tempat

Samosir, BATAKPOS

Rehabilitasi ruang kelas SDN 178225 Junjungan Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir yang berjumlah tiga ruang kelas sampai saat ini belum selesai. Akibatnya ketiga ruangan tersebut tidak dapat dimanfaatkan para siswa dan guru untuk proses belajar mengajar.

Pada Tahun Anggaran 2009 SDN 178225 Junjungan Kecamatan Onanrunggu mendapat Dana Anggaran Khusus (DAK) untuk pembangunan rehabilitasi ruang kelas tiga ruang dengan dana Rp150 juta dan satu unit UKS Rp24 juta, yang kini di lapangan masih dalam pelaksanaan pekerjaan.

Ketika wartawan dan LSM mengunjungi SDN 178225 Junjungan Kecamatan Onanrunggu, di lokasi sekolah, masih berlangsung pelaksanaan pembangunan pada lokasi tiga ruang kelas rehabilitasi yang seharusnya sudah selesai pada akhir Desember 2009 dan telah dapat dimanfaatkan pada awal Januari 2010 untuk proses belajar mengajar.

Hasil pantauan wartawan dan aktivis LSM di lapangan penbangunan sekolah tersebut terkesan asal jadi serta keterlambatan penyelesaian proyek pemasangan baja ringan diduga karena kurang seriusnya kepala sekolah. Begitu pula dengan keberadaan kepala sekolah yang jarang berada di sekolah pada jam belajar, walaupun tempat tinggal kepala sekolah berada di kompleks perumahan sekolah itu. Namun, para wartawan dan aktivis LSM tidak pernah dapat menemui kepala sekolah. ck03

Warga Ronggur ni Huta Minta Pengerasan Jalan

Samosir, BATAKPOS

Pemerintah Kabupaten Samosir difasilitasi Camat Ronggur ni huta menyelenggarakan Musyawarah Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Ronggur ni huta di Aula Kantor Camat Ronggur ni huta, Selasa (16/2)

Musrembang ini dilaksanakan untuk menerima masukan, usulan, dan permintaan masyarakat delapan desa sesuai kebutuhan setiap desa guna ditampung dan dibahas dan ditetapkan dalam APBD Samosir 2011. Demikian disampaikan Camat Ronggur ni huta Sagala dalam laporannya.

Sementara itu, Kepala Bapeda Kabupaten Samosir Ir Hatorangan Simarmata setelah mempelajari usulan masyarakat Ronggur ni huta yang minta pengerasan jalan mengatakan usulan ini akan tetap ditampung. “Alangkah lebih baik jika masyarakat Ronggur ni huta juga mengusulkan di luar pengerasan jalan seperti pupuk organik dan alat alat pertanian lainnya,”paparnya.

Dilanjutkanya, program PNPM–MP Mandiri juga dilihatnya tak jauh dari pengerasan jalan dan setahunya program PNPM-MP ini sangat efektif di mana masyarakat terjun langsung.

Senada dengan Hatorangan, Wakil Ketua DPRD Samosir Drs Lundak Sagala mengatakan, kenapa usulan masyarakat Ronggur ni huta ini hanya perkerasan jalan saja. Padahal lebar jalannya saja hanya tiga meter. “Saya berharap agar masyarakat Ronggur ni huta tetap menjaga kelestarian hutan pedesaan,” katanya seraya mengatakan ada dana stimulus sekitar Rp25 miliar untuk pembangunan Kabupaten Samosir. ck03